AMBON, LaskarMaluku.com – Tarian cakalele dibawakan untuk mengiringi Proses Penjemputan raja Negeri Hulaliu, Abraham Tuanakotta.
Parang berdeging bersama dengan musik dari tifa dan tahuri mengiringi tarian Cakalele yang dibawakan oleh Pemuda-Pemuda di Negeri Hulaliu
Siang itu, terik matahari semakin membakar semangat para pemuda dan anak-anak yang mengenakan celana Warna merah dan kain berang di kepala,mengikuti Tarian cakalele hingga “iris badan”, warnai prosesi pengukuhan adat Raja Negeri Hulaliu, Abraham Tuanakotta, yang berlangsung Kamis (23/11/2023), di Negeri Hulaliu.
Terlihat puluhan pemuda bahkan anak-anak usia 5 tahun terlibat dalam tarian yang membuat masyarakat yang menyaksikan terkagum, lantaran adanya atraksi iris badan dengan parang yang dilakoni para pemuda dan anak-anak itu.
Raja Negeri Hulaliu Abraham Tuanakotta, mengatakan Tarian Cakalele di Negeri Hulaliu, akan dijadikan sebagai seni budaya yang setiap tahun rutin dilaksanakan, terutama dalam momen 15 Mei, hari Pattimura dan acara-acara khusus lainnya. “Seperti pelantikan Raja dan penutupan Baileo,”katanya.

Sementara itu, Kepala Soa Siahaya, Yopi Siahaya menjelaskan, untuk persoalan tarian cakalele, itu dilakukan sejak malam sebelum pengukuhan.
Ada prosesi pengambilan air di sumur Negeri, yang mana air itu akan dipakai untuk membasuh tubuh para peserta cakalele, sekaligus sebagai prosesi kebal bagi mereka.
“Sebelum katong ke rumah adat, katong itu pergi ambil air dulu di Sumur Negeri. Masing-masing Kepala Soa akan mengambil air untuk dibawakan ke Rumah Soa masing-masing. Itu Soa Taihuttu, Soa Siahaya dan Soa Noya. Yang sebelumnya ke Sumur membuat ritual untuk ambil air,”jelasnya.
Dalam proses itu juga, Kepala Soa Siahaya akan memimpin ritual Pasawari, dimana berdoa kepada Tuhan dan juga komunikasi dengan para Leluhur, dan malam hari sebelum pengukuhan, anak-anak Soa akan berkumpul di rumah Soa kemudian menuju ke rumah Adat.
“Kami bersyukur prosesi ini hingga tari cakalele bisa berjalan lancar,”katanya.
Pada kesempatan itu, salah satu anak Negeri Hulaliu, Yopi Izaak juga mengatakan akan mendukung Pemerintahan Negeri Hulaliu dan juga siap membantu untuk pengembangan dan pelestarian tradisi-tradisi adat yang berjalan di Hulaliu.
“Selaku anak Negeri, saya pulang ke kampung halaman yang bertepatan dengan momen pengukuhan adat Raja Negeri Hulaliu, dan selaku anak Negeri kita bangga dengan prosesi adat yang berjalan tadi. Dan saya bersyukur bisa hadir di momen luar biasa ini. Dan ini tradisi yang menjadi warisan para leluhur yang harus terus kita pelihara,”pintanya.
Seiring berkembangnya zaman yang semakin moderen, ditakutkan tradisi ini hilang.
“Pesan saya selaku anak negeri, agar ini terus dipelihara. Dan saya siap membantu apapun yang menjadi kebutuhan di Negeri ini,”ujarnya. (L06)