AMBON, LaskarMaluku.com – Proyek rehabilitasi mess Maluku di Jalan Utama Thamrin City hingga kini belum tuntas. Bahkan, belum diketahui secara pasti kapan proses rehabilitasi ini tuntas, padahal sudah menghabiskan dana cukup fantastic.
Dari pantauan media ini, mess Maluku saat ini masih dalam proses renovasi. Para tukang masih terus melakukan perbaikan sana sini. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, ditaksir proyek ini bisa menghabiskan anggaran daerah senilai Rp 6 M tanpa memberikan dampak yang signifikan.
Renovasi mess Maluku sejak awal tidak disertai dengan perencanaan yang matang, sehingga bertahun-tahun mess Maluku tidak beroperasional dan tidak ada income untuk daerah.
Aktivitas yang terpantau di Mess Maluku saat ini hanya Bank Maluku. Padahal posisi strategis dari Mess Maluku ini semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan guna menambah income daerah dari sisi pemasukan.
Lamanya penyelesaian rehabilitasi Mess Maluku karena kontraktor yang menanganinya juga berganti-ganti, sehingga terlambat dalam proses penyelesaian.
Kendati begitu, Komisi III DPRD Maluku yang bermitra langsung dengan Dinas PUPR Maluku harus menyikapinya serius atau ada solusi lain untuk mempercepat proses rehab apalagi kepemimpinan gubernur Maluku akan segera berakhir.

Pantauan media ini langsung di Mess Maluku, Rabu (7/6/2023) siang proyek ini tengah dikerjakan dari bagian atas hingga pada bagian lantai pertama.

Sebelumnya DPRD Provinsi Maluku memberikan batas waktu kepada pihak kontraktor, agar proses pekerjaan rehabilitasi Mess Maluku, yang terletak Jalan Kebon Kacang Raya, Nomor 20 Jakarta Pusat ini, sudah harus rampung bulan Juni tahun 2023 ini.
Penegasan ini disampaikan Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun selaku koordinator Komisi III, menindaklanjuti hasil pengawasan di Mess Maluku pada tanggal 18 April tahun 2023 lalu.
Menurutnya, secara teknis pekerjaan rehab Mess Maluku sudah cukup, hanya saja perlu ditingkatkan beberapa item, sebelum nantinya dioperasikan untuk umum.
“Kami sudah memantau, melihat, dan memotret secara langsung situasi di lapangan, mulai dari kamar dan lain sebagainya, jadi seluruh perlengkapan sudah dibenahi secara baik, hanya tinggal kita melihat pemenuhan untuk mesin pompa, pengaturan drainase dan lainnya. Kita beri batas waktu sampai Juni sudah harus selesai,” ujar Watubun kepada wartawan di Rumah Rakyat, Karang Panjang, Ambon, Selasa (21/3/2023) kala itu.

Sebagai upaya percepatan proses pekerjaan, kata Watubun, Gubernur Murad Ismail telah membentuk tim untuk melakukan pemantauan terhadap proses rehabilitasi Mess Maluku. Hal ini dimaksudkan agar proses pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
Diharapkan dengan kehadiran Ketua Komisi III bersama anggota lainnya di Jakarta saat ini dalam kaitan dengan penyampaian aspirasi nanti sedapat mungkin meluangkan waktu untuk menyaksikannya dari dekat. (L05)
