AMBON, LaskarMaluku.com – Ketua Umum Pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Maluku Edwin Adrian Huwae berjanji akan melakukan konsolidasi dan menggalang dukungan seluruh Pengurus Provinsi Cabang Olahraga (Cabor) di Maluku dan mendesak Ketua Umum KONI Maluku Murad Ismail melakukan evaluasi dan mengganti seluruh pengurus KONI Maluku.

Hal ini dilakukan lantaran KONI Maluku terkesan mengabaikan event kualifikasi pra PON Catur Zona Indonesia Timur di Kota Ambon, yang diikuti 30 pecatur dari 5 provinsi.

Pernyataan Edwin Huwae langsung ditanggapi Ketua Harian KONI Provinsi Maluku, Mustafa Kamal.

Dirinya mengakui Kota Ambon menjadi tuan rumah event kualifikasi pra PON Catur zona Indonesia Timur. Hanya saja keputusan Kota Ambon menjadi tuan rumah itu diketahui KONI Maluku dari media online.

“Kami tidak pernah diberitahukan sama sekali sebagai tuan rumah. KONI Maluku mengetahuinya dari media online,”kata Mustafa seraya menambahkan selama ini kita tidak pernah mengetahui ada perekrutan atlet.

“Jadi Atlet ini memakai standar apa, kalau standar Percasi, yaitu Kejurda hasilnya apa, atletnya diambil dari kejurda padahal Kejurda itu kan kegiatan single event, mekanismenya itu kan diatas kejurda itu kan kejurnas,”jelasnya. 

Dirinya menambahkan, jika dikoordinasikan lebih awal KONI Maluku, akan pakai standar, dan kalau standar multi event berarti kan kegiatan daerah seperti Popmal, sebab mekanismenya ke Prapon ke PON.

Sangat disayangkan, kemarin itu juara Popmal catur beregu, tidak satu pun dipanggil untuk ikut. “Terus pemegang medali terbanyak lolos PON tidak diikutsertakan. Padahal semua Pemain yang diambil itu dari pemain Kejurda dan Kejurnas,”jelasnya.

Dirinya juga mempertegas kalau tidak ada koordinasi sama sekali dengan KONI Maluku terkait perekrutan atlet. Semua cabang olahraga dalam perekrutan atlet selalu berkoordinasi dengan KONI Maluku, hanya catur saja yang tidak melakukan koordinasi.

“Jujur, kami KONI Maluku begitu pesimis dan kami sangat menyesal sekali karena diberitakan setelah terjadi hasil. KONI Maluku disalahkan, dikatakan tidak mendukunglah, dan segala macam. Nanti kalau menang pukul dada dan bilang ini hasil dari Percasi. Ini juga banyak atlet-atlet Maluku yang mengeluh  bahkan Percasi kota juga mengeluh Karena tidak dilibatkan dalam Pra PON,”tegasnya.

Senada dengan itu, Sekum KONI Maluku, Roy Mongie memberikan catatan penting dari KONI bagi Cabor yang sudah melaksanakan PRA PON sebagai tuan rumah, dari sisi pelaksanaan, kami menyadari sungguh bahwa dalam Proses untuk  penyampaian sebagai tuan rumah itu jauh-jauh hari sudah disampaikan.

Sebagai anggota KONI Maluku,  Catur tentu kami tidak akan membedakan, soal perlakukan, tapi yang pasti pemberitahuan awal itu lebih penting sebagai induk organisasi yang membawahi semua cabang olahraga di Maluku.

“Kita santun berorganisasi. KONI maluku tidak pernah diberitahukan secara resmi bahwa ada Pra PON catur maupun undangan secara resmi untuk organisasi. Kita justru mengetahui dari media,”sesal Roy. (L06)