AMBON, LaskarMaluku.com – Pemerintah provinsi Maluku, akan tetap berupaya memaksimalkan anggaran dalam upaya menanggulangi para atlet Maluku dalam ajang Pekan Olahraga Nasional PON XXI 2024 nanti.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan Olahraga Provinsi Maluku, Sandy Watimena ketika menyikapi KONI Maluku ibarat ayam kehilangan induk dan mengabaikan persiapan para atletnya dalam menghadapi pra PON dan PON XXI yang tinggal menyisahkan beberapa bulan lagi.

Padahal untuk mencapai suatu prestasi para atlet harus memerlukan persiapan pemusatan latihan di tingkat daerah. Kondisi ini jika tidak ditangani segera maka prestasi atlet Maluku sudah jelas diambang kehancuran akibat para pengambil kebijakan pada sibuk ngurus proses pencalegkan.

Kendati begitu, para atlet Maluku masih bisa berharap keikutsertaan mareka pada ajang PON XXI 2024 nanti bisa terwakili meski hanya pada cabang olahraga prioritas.

Kadispora Maluku, Sandy Watimena mengungkapkan, kendala utamanya adalah masalah pendanaan karena pasca Covid-19 sejumlah besar dana terserap dan berdampak pada minusnya keuangan daerah.

Meski begitu, terdapat upaya untuk menanggulangi keresahan para pelatih dan atletnya yakni pada cabang olahraga (cabor) prioritas, yakni cabor atletik, tinju, mungthai dan cabor lainnya.

“Kita harus memahami kondisi keuangan daerah kita pasca Covid-19 terserap begitu besar, maka kita fokus pendanaan pada cabor skala prioritas,”ungkap Watimena.

Sandy mengakui, kalau KONI Maluku diawal belum terakomodir, namun Pemda melalui Dinas Pemuda dan Olahraga tentu tidak akan menutup mata dan berupaya menggelontorkan sejumlah dana untuk penanganan persiapan Pra PON dan PON XXI.

“Program-program ini kan harus didukung oleh dana, orang cuma bisa ngomong, tapi orang tidak tahu kondisi yang sebenarnya, tapi pemerintah juga tidak menutup mata kita akan berusaha sehingga semua cabang-cabang olahraga yang menjadi prioritas unggulan bisa  berhasil tertangani, “tandas Kandidat calon Walikota yang satu ini.

Seberapa besar anggaran daerah yang digelontarkan untuk persiapan atlet kata Sandy tidak diketahuinya, karena itu menjadi rana KONI Maluku tetapi paling tidak harus dirasionalisasi didalam APBD Maluku.

Cabang olahraga unggulan yang menjadi skala prioritas tersebut adalah, cabor Dayung, atletik, tinju, muantghai, disamping cabor Habkido bela diri. Baik Mungthai dan Cabor Habkido pada PON Papua dalam masa eksebisi tetapi pada PON XXI nanti tentu sudah ditetapkan menjadi salah satu cabor yang akan diperebutkan medalinya.

“Jadi baik atletik, cabor  tinju, dayung dll terbuka peluang untuk merebut medali, “harap Sandy penuh optimis.

Terkait dengan program olahraga lanjut Sandy Watimena harus pisahkan, artinya ada olahraga prestasi dan olahraga pendidikan karena Dispora Maluku hanya menangani “Olahraga Pendidikan” atau Olahraga Prestasi.

Namun dengan KONI Maluku saling bersinergi. PON XXI 2024 akan menjadi sejarah karena merupakan PON pertama yang dilaksanakan di dua Provinsi tentunya membutuhkan koordinasi yang lebih lintas Pemerintah Daerah.

PON XXI 2024 akan mempertandingankan 65 cabang olahraga, yang lokasi pertandingannya dibagi ke dua Provinsi berbeda. Upacara Pembukaan akan diselenggarakan di Aceh, dan Upacara Penutupan akan diselenggarakan di Sumatera Utara. (L05)