AMBON, LaskarMaluku.com – Dengan hadirnya tim Penyusun Anggaran Daerah Maluku memenuhi undangan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Maluku, maka drama ketegangan pasca terjadinya miskomunikasi hampir kurang lebih tiga pekan, mulai menemukan titik terang.

Pasalnya, Sekda Maluku Sadali Ie bersama OPD tim penyelerasan anggaran, akhirnya hadir memenuhi undangan rapat tertutup, Selasa (1/8/2023) malam.

Sebanyak 22 dari 26 Badan Anggaran DPRD Maluku mewakili unsur fraksi menghadiri dan memulai pembahasan anggaran dengan pihak eksekutif.

Pembahasan Badan Anggaran dengan tim Penyusun Anggaran Daerah yang diketuai Sekda Maluku itu, dilaksanakan Selasa (01/08/23) malam pukul 20.11 WIT dan berakhir pukul 00.00 WIT.

Rapat berlangsung di ruang rapat utama, lantai dua gedung DPRD Maluku yang terletak dikawasan Karang Panjang Ambon.

Tim Anggaran Pemerintah Daerah Maluku, dipimpin Sekda Maluku, Sadali Ie

Rapat Banggar dengan TPAD itu dipimpin oleh Ketua DPRD Maluku, Benhur George Watubun, ST ini, sedianya dilaksanakan pada pukul 19.00 WIT, tapi molor hingga pukul 20.11 Wit karena menunggu sang maestro pengelolah anggaran daerah yakni Sekda Maluku mendatangi gedung DPRD Maluku.

Pantauan media ini semalam, sejumlah OPD lebih dulu di gedung wakil rakyat itu tidak seperti biasanya.

Meski begitu, kehadiran Sekda Maluku, paling tidak mengakhiri drama ketegangan selama ini.

Sekda Sadali Ie, tiba di gedung DPRD Maluku pada pukul 19.50 WIT dan langsung memasuki ruang sidang utama.

Rapat Banggar dengan TPAD Maluku, sebagai bagian dari tindaklanjut pembahasan LPJ Gubernur Maluku tahun 2022.

Rapat berlangsung tertutup dari akses wartawan. Entah ini perintah pimpinan DPRD atau TPAD belum diketahui, padahal publik Maluku harus mengetahui kebijakan apa yang akan dibuat pasca berlangsungnya drama ketegangan antara pihak legislatif dan eksekutif.

Meski sidang tertutup dari wartawan, semua akses dari dan menuju ruang utama rapat dijaga ketat oleh Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) yang katanya atas perintah.

Entah perintah siapa, tapi yang jelas akses wartawan dibatasi dan pengunjung di larang masuk.

Pantauan di gedung DPRD Maluku, rapat Banggar bersama TPAD Maluku itu, tentu diberikan kesempatan pada anggota Banggar untuk menyampaikan Daftar Isian Masalah yang ditemukan dalam LPJ Gubernur Maluku tahun 2022.

Bahkan pimpinan sidang terpantau dari arahannya memberikan kesempatan kepada masing-masing Anggota Banggar untuk bertanya dan tentunya memakan waktu yang cukup panjang.

Rapat berlangsung hingga pukul 00.00 WIT dan akan kembali dilanjutkan Rabu (2/8/2023) ini sekira pukul 11.00 WIT.

Rapat tertutup tengah malam itu, dihiasi dengan kondisi kesehatan dari salah satu Wakil Ketua DPRD Maluku yang tergangu, Rustam Efendi Latuconsina, dari Fraksi Partai Golkar. Latuconsina digiring keluar ruang rapat lantaran kondisi kesehatan terganggu. Ia ditemani Wakil Ketua, Melkianus Sairdekut dari Fraksi Gerindra dan beberapa staf ahli serta PLT Sekwan, Farasum Rabia Samal.

Meski begitu, babak baru berakhirnya drama ketegangan yang diperlihatkan lembaga DPRD Maluku dengan pihak eksekutif selama tiga pekan terakhir, nantinya akan terlihat dari setiap “KATA AKHIR FRAKSI DPRD MALUKU”.

Anggota Banggar DPRD Maluku, Richard Rahakbauw

Dua OPD Tak Hadir

Sementara itu dua pimpinan OPD yakni Dinas pendidikan dan Kebudayan serta Dinas Pemuda dan Olahraga tidak memenuhi panggilan Banggar DPRD Maluu. Kendati Sekda Maluku Sadali Ie sudah menghubungi untuk hadir tetapi pimpinan dua OPD tersebut tidak hadir dapat rapat dengan Banggar.

Salah satu anggota Banggar Richard Rahakbauw mempertanyakan ketidakhafiran dua OPD tersebut. intinya dirinya mengakui jika hasil keputusan politik ada di tangan fraksi-fraksi.

“Dalam pembahasan lanjutan nanti hasilnya sangat tergantung dari pembicaraan seperti apa yang dijelaskan tergantung dari keputusan politik masing-masing fraksi yang duduk pada Banggar ini, apakah menolak, dan atau menerima dan atau tidak menerima laporan pertanggungjawaban (LPJ) Gubernur Maluku Tahun 2022,” tanda Ketua Komisi III DPRD Maluku. (L05)