AMBON, LaskarMaluku.com – DPRD Provinsi Maluku menyoroti anggaran perbaikan atau preservasi Jembatan Wai Kawanua yang menghubungkan antara Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) itu sampai hari belum ada penangan secara serius.
Demikian disampaikan politisi PKS dapil SBT, Fauzan Alkatiri. Menurutnya, jembatan Wae Kawanua sebelumnya sudah ada komunikasi antara komisi III dengan balai BPJN Daerah Maluku agar kemudian tahap pertama ada anggaran untuk penanganan darurat. Kemudian anggaran untuk melakukan perbaikan secara masif, itu yang harus dilakukan.
“Jadi kami minta perhatian besar dari kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku, S. Bambang Widyarta, rasanya itu sudah akan tercover dalam APBN P, dan akan dimasukan,” ujar Alkatiri saat dikonfirmasi media ini, di kantor DPRD Maluku, Selasa (3/10/2023).
Dikatakan, biasanya itu sudah dibahas. Kita tahu bahwa ada anggaran preservasi jalan nasional di ruas jalan Seram yang cukup besar yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan jalan dan jembatan di Seram.
Disampaikan pula, pempus melalui kepala BPJN sangat responsif terhadap kejadian ambruknya jembatan Wai Kawanua. Bahkan hari H kejadian sorenya langsung kepala balai tiba di lokasi. Yang diketahui pihaknya bahwa, dari kepala balai langsung adakan rapat koordinasi antara kementerian dan aparat-aparat dibawahnya untuk penanganan jembatan Kawanua.
“Memang dari awal kejadian robohnya Jembatan Wai Kawanua menjadi perhatian komisi. Secara personal kami memberi perhatian khusus karena jembatan itu sangat vital bagi masyarakat yang sangat terdampak. Yang menghubungkan antara Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur (SBT) jika jembatan ini putus akan mempengaruhi mobilitas arus barang,” pungkas Politisi Legislator SBT itu.
Menurut Alkatiri, kalau arus pengiriman barang terganggu akan mengakibatkan sedikit gangguan ekonomi. Makanya, sambung dia, ketika kejadian robohnya jembatan kemudian dikomunikasikan dengan Kementerian lewat BPJN hari itu juga sudah ada penanganan darurat atas jembatan yang putus.
“Untuk itu komitmen Komisi III untuk mengawal pembangunan jembatan sejalan dengan perhatian yang diberikan pempus. Saya sering katakan bahwa kejadian seperti ini adalah akumulasi dari kesalahan perencanaan, pelaksanaan maupun pemeliharaan. Maka yang harus kita lakukan sekarang adalah kita mengambil langkah-pangkah perbaikan terhadap situasi yang hari ini terjadi,” Tutup Alkatiri. (L04)