AMBON, LaskarMaluku.com – Setelah mengundurkan diri dari PDI Perjuangan dan hengkang ke Partai Amanah Rakyat (PAN), istri Gubernur Maluku Widya Pratiwi Murad optimis jika dirinya akan diposisikan pada nomor urut 1 dalam daftar Caleg DPR RI asal Maluku.
Bahkan, sejumlah baliho yang terpampang diseantero Provinsi Maluku, begitu juga iklan yang beredar di media sosial sudah mencantumkan Widya Murad pada posisi nomor urut satu.
Sayangnya, mimpi itu kandas, ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengeluarkan Surat Keputusan nomor 1039 tahun 2023 tentang Daftar Calon Sementara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024, setebal 3406 halaman.

Partai besutan Zulkifly Hasan ini menempatkan Widya Pratiwi Murad pada posisi terakhir nomor urut empat di barisan daftar Caleg DPR RI, sementara nomor urut satu ditempati Arbab Paproeka, disusul nomor urut dua Inge Marlyn Laurensia de Jong dan nomor urut tiga Munir Kairoti.
Belum ada penjelasan resmi dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional PAN Maluku, soal terjungkalnya Widya di urutan nomor empat.
Apalagi, selama proses sosialisasi Widya sangat optimis kalau dirinya berada pada posisi atau urutan nomor wahid. Sehingga seluruh energi difokuskan untuk membesarkan nama Partai PAN di hati masyarakat Maluku.

Bahkan termasuk energi untuk mendatangkan Ketua Umum PAN bertandang ke Kota Ambon, ibukota Provinsi Maluku beberapa waktu lalu.
Merosotnya Widya Murad ke nomor urut empat tentu sangat berpengaruh terhadap phisikologinya. Apalagi selama ini Widya diberi warning kalo akan menempati posisi nomor urut wahid.

Optimisme itu pun yang menggerakkan Widya bekerja all out untuk membesarkan PAN di Maluku. Bahkan tak tanggung-tanggung Widya nekat mengeluarkan kocek yang tidak sedikit untuk mendatangkan Ketua Umum Zulfifly Hasan dan sejumlah artis ibukota saat deklarasi pencalonan dirinya di Lapangan Merdeka Ambon, 17 Juni 2023 lalu dengan mengerahkan ribuan masa memenuhi Lapangan Merdeka Ambon.
Informasi yang diterima dari orang-orang dekat Widya Murad jika dirinya sangat kecewa saat melihat Daftar Caleg Sementara (DCS) anggota DPR RI dari PAN Maluku yang menempatkan dirinya pada posisi terakhir yakni nomor urut empat.
Kendati demikian, orang dekat Widya yang enggan namanya dipublikasikan mengaku bahwa nomor urut bukanlah jaminan seorang caleg untuk terpilih menjadi wakil rakyat.
“Bagi Ibu Widya Murad yang paling penting adalah bagaimana seorang Caleg turun ke basis dan mendekatkan diri dengan rakyat serta merasakan apa yang dialami oleh rakyat kecil. Itu yang paling utama,”ungkapnya seraya menambahkan nomor terakhir juga berarti bahwa yang baik dari sebuah karya selalu diharapkan sebagaimana awal dan prosesnya, Last but not least.
Sementara itu, Ketua DPW, PAN Maluku, Wahid Laitupa yang dihubungi media ini berulang kali belum berhasil.
Handphone Wahid Laitupa saat dihubungi berulang kali tidak aktif lagi, bahkan saat mengirimkan pesan whatsapp hanya centang satu.
Big bos PAN di Maluku ini rupanya menghindari komunikasi dengan pers, pasca dikeluarkannya DCS oleh KPU RI.
Pasalnya, posisi Widya Murad ke nomor urut empat akan mempengaruhi proses-proses konsolidasi di Maluku dalam memenangkan Pemilu tahun 2024 mendatang.
Namun, informasi yang diterima di internal PAN Maluku sendiri bahwa posisi Widya Murad kemungkinan besar akan bergeser naik saat penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT). Semoga!. (L05)
