AMBON, LaskarMaluku.com – Siapa yang berbuat manuver-manuver, keluar! Karena apa, tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver!” kata Ketua Umum PDI-P Megawati di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022) lalu, saat pelaksanaan Rapat Kerja Nasional.

Pernyataan Megawati ini merupakan ultimatum bagi setiap kader baik dipusat maupun di daerah dalam menghadapi Pemilu 2024, Pilpres maupun Pilkada.

“Ingat lho! Lebih baik keluar deh, daripada saya pecati lho kamu, saya pecati lho,” kata Megawati seraya melanjutkan, kader PDI-P harus patuh aturan partai. Kader yang hanya ingin tampil tidak dibutuhkan di PDI-P. “Inilah organisasi dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mengikuti aturan partainya dan solid bersama dengan rakyat,”tegas Megawati kala itu.

Tak pelak, ultimatum Megawati ini akankah berlaku bagi Ketua DPD PDI-P Maluku Murad Ismail, setelah istrinya Widya Pratiwi Ismail yang merupakan Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDI Perjuangan Maluku memilih hengkang ke Partai Amanat Nasional (PAN) karena merasa tidak puas dengan kebijakan DPP PDI-P berkaitan dengan nomor urut calon legislatif yang memposisikan dirinya pada nomor urut 4 caleg DPR RI asal Maluku.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, Murad Ismail mendapat panggilan untuk menghadap ke kantor DPP PDI-P di kawasan Menteng, Rabu (19/4/2023) berkaitan dengan sikap Widya yang hengkang ke PAN.

“Jika Pak Murad tidak hadir, maka DPP langsung mengambil langkah tegas sesuai aturan partai berkaitan dengan statusnya sebagai Ketua PDI-P Maluku,”kata salah satu politisi PDI-P Maluku yang enggan namanya dipublikasikan.

Sumber lain menyebutkan bahwa, MI tidak akan memenuhi undangan DPP PDI-P, karena hatinya sudah berlabuh ke PAN.

Sementara dokumentasi yang diperoleh media ini, setelah Widya Pratiwi Murad hengkang ke PAN, beredar foto Murad Ismail dalam jamuan makan bersama (buka puasa bersama) pimpinan PAN di Jakarta dan terlihat begitu akrab dan santai.

Hadir dalam jamuan makan bersama, mantan Ketua Umum PAN, Hatarajasa dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perdagangan serta sejumlah petinggi PAN di Jakarta.

Apakah MI akan meninggalkan PDI-Perjuangan yang telah mengantarnya sebagai Gubernur Maluku dan berlabuh di PAN mengikuti jejak istrinya? Kita tunggu saja sikap politik MI.

Sementara itu, salah satu kader senior PDI-P Maluku Edwin Huwae menilai hengkangnya Widya Pratiwi Ismail ke PAN tidak perlu direspons berlebihan karena itu sikap politiknya.

“Itu adalah kehendak politik beliau, saya kira PDI Perjuangan tidak akan dirugikan,” kata Edwin dikutip dari akun facebook Edwin Adrian Huwae II.

Dia menyebutkan, kiprah partai itu sepanjang sejarah sejak masih PDI hingga merubah menjadi PDI Perjuangan baru pernah menang pemilu dua kali berturut di Maluku. Yakni di Pemilu 2014-2019 dimasa kepemimpinan Karel Albert Ralahalu dan Pemilu Tahun 2019-2024 dimasa kepemimpinannya.

Dirinya berharap Pemilu 2024 mendatang PDI-P Maluku juga meraih kemenangan dan tetap mendapat kepercayaan masyarakat Maluku. (L02)