AMBON, LaskarMaluku.com – Nasib Ketua DPD PDI-Perjuangan Provinsi Maluku Murad Ismail kini diujung tanduk. Kabarnya Murad Ismail dalam waktu dekat akan dicopot dari jabatannya selaku Ketua DPD PDI-P Maluku.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, DPP PDI-P telah menyiapkan dua nama sebagai pelaksana tugas menggantikan Murad selaku Ketua DPD PDI-P Maluku, yakni Mindo Sianipar dan Rokhmin Dahuri. Namun, nama Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno juga disebut-sebut akan menggantikan Murad Ismail sebagai Plt Ketua DPD PDI-P Maluku sambil menunggu proses Konferda Luar Biasa.

Sumber media ini di DPP PDI-P menyebutkan, Murad dianggap melakukan pembangkangan karena tidak memenuhi panggilan DPP PDI-P, Rabu (19/4/2023) pukul 14.00 WIB, setelah istrinya Widya Pratiwi Ismail yang merupakan Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDI-P Maluku memilih hengkang ke Partai Amanat Nasional (PAN) karena merasa tidak puas dengan kebijakan DPP PDI-P berkaitan dengan nomor urut calon legislatif yang memposisikan dirinya pada nomor urut 4 caleg DPR RI asal Maluku.

Kendati Murad tidak hadir, namun DPP tetap melakukan pertemuan untuk mengevaluasi kinerja Murad Ismail selaku Ketua DPD PDI-P Maluku.

DPP PDI-P menilai Murad Ismail melakukan pembangkangan dan  menciderai partai yang selama ini terkenal dengan jargon partai wong cilik. Apalagi rekam jejak MI selama menjabat Gubernur Maluku banyak menimbulkan kontraversi sudah dikantongi DPP.

Bukan saja itu, Murad Ismail merupakan satu-satunya Ketua DPD PDI-P di Indonesia yang tidak hadir saat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDI-P, di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Hasil evaluasi DPP PDI-P terhadap kinerja Murad Ismail, akhirnya memutuskan untuk mengirim tim ke Maluku untuk melihat dari dekat perkembangan yang terjadi pasca Murad mulai mendua ke PAN dan sejumlah permasalahan yang dilakukan MI dalam kapasitas sebagai Gubernur Maluku.

Sejumlah kader PDI-P Maluku yang dimintai komentar terkait sikap MI terhadap partai enggan memberikan komentar.

Bahkan para kader meminta media untuk bersabar menunggu keputusan DPP PDI-P pasca Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang dikonfirmasi via pesan whatsapp belum memberikan balasan. (L02)