JAKARTA, LaskarMaluku.com – Deraian air mata anak-anak remaja seakan sebagai ungkapan syukur dan harus mengakui keunggulan Cerdas Cermat Rohani (CCR) Remaja peserta dari Nusa Tenggara Timur’ (NTT), meraih champions’ disusul Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, dan provinsi Maluku peroleh gold.
Mereka berhak memperoleh medali lantaran pada babak penyisihan hingga final berhasil menumbangkan lawan-lawan mereka dari 38 provinsi lainnya yang ikut ambil bagian pada mata lomba cerdas cermat ketegori remaja tersebut.

Meski ketiganya menangis’ tetapi tangis mereka terobati dengan gelar Champions yang diraih oleh adik-adik mereka pada lomba CCR Anak.
Pada ketegori ini, mereka mengumpulkan nilai 1.300 point’, dan meraih champions’ sementara juara dua dari Kalimantan Timur (Kaltim) meraih poin 1.100 (gold) juara tiga diraih oleh Sumatera Selatan dengan nilai 1004 (Gold) dan point’ 1001 diraih oleh peserta dari Papua Tengah (gold).
Dengan diraihnya Champions pada mata lomba CCR anak ini, maka tentu membawa harapan besar pada mata lomba lainnya.

Beberapa pelatih atau pendamping dari Kaltim, Sumsel dan Papua Tengah mengakui kecepatan anak-anak Maluku dalam menjawab setiap soal dan atau pertanyaan yang diajukan tim juri.
Lodawina Theresia Refwalu mengaku merasa senang dan bahagia ketika mereka mengungguli lawan-lawan mereka.
Hal serupa juga diakui Risky Ambrosius Betaubun (10) yang berasal dari putra Maluku Tenggara ini.
“Saya sangat gembira, dan senang sekali karena baru pertama ikut Pesparani Katolik tingkat nasional kali ini, di DKI Jakarta dan kami berhasil keluar sebagai pemenang pertama, “ujar Rizky Betaubun (11) tahun putra dari Agustinus Betaubun dan ibu Nurmy ini, kepada media ini Senin (30/10/23) di lantai 6 Semeru, Jakarta International (JI-EXPO).
Trio ini dibimbing selama pemusatan latihan di Wisma Gonzalo Veloso selama 12 hari dan hasilnya terjawab melalui gelar juara Champions.
Mereka adalah Maria Baha (11) tahun berasal dari Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kota Tual, Lodawina Theresia Refwalu (9) tahun dari kota Ambon, paroki Santa Maria Bintang Laut Benteng Ambon, dan Risky Ambrosius Betaubun (10) tahun dari Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kota Tual. Ketiga anak ini mengungguli para peserta lainnya dari provinsi Kaltim, Sumsel dan Provinsi Papua Tengah.
Ketiga anak ini dilatih dan didik oleh ibu Yanzelina Karolis S.Pd dan ibu Deliana Masela, S.Pd.
Ibu Yanzelina Karolis mengaku merasa senang karena selama ini turut mendampingi mereka dan apa yang diterapkan telah membuahkan hasil yang gemilang.
Hal serupa juga dikemukakan oleh ibu Deliana Masela.
Dirinya mengaku, merasa bangga kalau ketiga anak ini adalah putra-putri Maluku yang sangat cerdas.
“Mereka meraih champions’ karena mereka sangat disiplin belajar dan sangat taat kepada kami para pelatih pendamping.
Bukan main senang dan bahagia ketika ketiga anak-anak kami berhasil merebut Champions, ini sebuah prestasi yang luar biasa bagi kami, karena apa yang kami berikan kepada ketiganya selama ini’ terjawab dan menorehkan sebuah sejarah baru pada Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik, tingkat nasional III di DKI Jakarta, “ujar Ibu Deliana Masela, S.Pd.
Gelar Champions yang diraih pada mata lomba cerdas cermat anak ini, adalah sebuah persembahan gelar Champions yang pertama untuk provinsi Maluku.
Kegembiraan itu dapat terobati ketika pada mata lomba serupa yaitu pada CCR Remaja, harus mengakui keunggulan CCR Remaja dari Nusa Tenggara Timur, dengan nilai 1.600, (Champions) disusul Sumsel 1100′ Sulut meraih nilai 1000 (gold) dan Maluku hanya peroleh 900 point’ (gold).
Kendati begitu, kita patut bersyukur bahwa hasil yang dicapai pada ketegori CCR Remaja adalah sebuah prestasi yang sangat baik karena mereka sampai pada babak final.
Tiga belas mata lomba telah selesai dilakoni para peserta Pesparani Katolik tingkat nasional III DKI Jakarta. Kita berharap Kontingen Maluku, bisa meraih champions’ pada 11 mata lomba lainnya sehingga gelar juara umum sebisa mungkin dipertahankan. Semoga . (L05