AMBON, LaskarMaluku.com – Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kota Ambon menggelar lomba Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Kota Ambon yang berlangsung di Baileo Oikumene, Selasa (5/12/2023).
Pesparawi merupakan event rohani yang di buka langsung oleh Pejabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena,
Wattimena menegaskan Pesparawi memiliki makna yang luas baik dalam hubungan umat Kristen Protestan sendiri, maupun di kehidupan masyarakat Indonesia secara menyeluruh dalam konteks masyarakat majemuk.
Pesparawi juga menjadi sarana bagi upaya perwujudan kerukunan umat Kristen Protestan khususnya. Sebab event ini bukanlah ajang kompetisi, tetapi pesta iman dan puji-pujian, saling belajar satu dengan lainnya terhadap mutu menyanyi
Wattimena mengakui, Ambon sebagai Kota musik oleh UNESCO, pengakuan ini bentuk dari apa yang ada di Kota ini karena memang Kota ini dinilai memiliki DNA musik yang teraktualisasi dalam kehidupan masyarakat Kota Ambon yang hobinya bernyanyi, bermusik dan lain sebagainya.
“Karena itu, tugas kita hari ini adalah berupaya untuk menjaga pengakuan itu dengan cara memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh Kota ini yaitu masyarakatnya, supaya jangan cuman sebatas pengakuan tetapi bisa dirasakan, dilihat, dan dinikmati oleh orang lain ketika mereka ada di Kota ini,” ungkap Wattimena.

Dikatakan, Pemkot Ambon sangat bersyukur karena setiap momen keagamaan seluruhnya berproses untuk mengeksploitasi bermusik dan sebagainya. .
“Diumat Islam kita lakukan yang namanya qasidah Kota Ambon menjadi juara 1 ditingkat provinsi disitu ditampilkan kemampuan bernyanyi islami, Katolik dilakukan Pesparani bakat dan talenta bernyanyi, bermusik ditampilkan bahkan utusan dari Kota Ambon menyumbangkan empat juara 1 sehingga Provinsi Maluku jadi juara umum Pesparani nasional,” ujarnya.
Dirinya berharap, dari pesparawi ini dapat melahirkan penyanyi yang bermusik handal
“Dengan proses yang dilakukan mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga saat ini kita harapkan dapat melahirkan penyanyi yang bermusik handal, supaya bisa mewakili Kota Ambon diajang yang lebih tinggi itu tujuan kita. Tapi ingat ada satu hal yang paling penting bahwa kita bernyanyi semata-mata untuk memuliakan Tuhan,” ucapnya.
Untuk diketahui, dalam pesparawi tahun ini ada 11 kategori yang dilombakan yakni Solo anak usia 6-8 tahun, solo anak usia 9-11 tahun, solo remaja putra, solo remaja putri, paduan suara anak, paduan suara rekaman pemuda, paduan suara wanita, paduan suara pria, paduan suara dewasa campuran, vokal grup dan musik pop gereja.
Dengan jumlah peserta sebanyak 1.500 yang terdiri dari Kecamatan letisel mengikuti 10 kategori dengan jumlah peserta sebanyak 338 orang, Kecamatan Baguala ikut 9 kategori jumlah peserta 152 orang, kecamatan Teluk Ambon ikuti 9 kategori dengan peserta 256 orang, kecamatan sirimau ikut 11 kategori dengan peserta 390 orang, dan kecamatan Nusaniwe 9 kategori dengan peserta 364 orang. (L06)
