SAUMLAKI, LaskarMaluku.com – Akibat gempa bumi berkekuatan 7’9 SR yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar waktu dinihari mengakibatkan sejumlah infrastrukrur milik pemerintah maupun rumah milik warga mengalami kerusakan berat maupun ringan.

Data yang dirilis Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, satu korban atas nama Yokem Laiyan dari Desa Lauran meninggal dunia ketika menyelam dan memanah ikan, sebab disaat bersamaan terjadi gempa yang mengakibatkan selang penyelam melilit korban akibatnya Yokem meninggal dunia.

Data lain dari Dinas Infokom juga menyebutkan Kantor Bupati, Kantor Bappeda, Puskesmas dan beberapa kantor milik pemerintah setempat mengalami kerusakan berat dan ringan.

Termasuk rumah warga di BTN RT 03/RW 03 mengalami kerusakan parah akibat gempa berkekuatan 7’9 SR ini. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Tanimbar (KKT) Yunus Batlayeri kepada media ini via whatsapp, Selasa (10/1/2023) siang.

Sementara itu, Anggota DPRD Maluku, Anos Yeremias mengaku seumur hidupnya baru merasakan gempa yang cukup besar dan terasa cukup lama. Meski begitu sebagai orang beriman, dirinya bersyukur kepada Tuhan.

“Selama hidup baru pernah merasakan gempa bumi yang dirasakan sangat lama,  namun Tuhan Yesus masi sayang katong,”ujar Yeremias yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Maluku ini.

Akibat gempa bumi tersebut, kata Anos Yeremias masyarakat Arui Bab dan masyarakat di Kota Saumlaki berbondong-bondong mengevakuasi diri mencari perlindungan ke tempat yang dirasa nyaman bagi mereka.

Hal senada juga dikemukakan salah seorang warga di kota Saumlaki, Yoga Sahertian. Menurutnya gempa yang dirasakan diibaratkan sama halnya seperti naik kapal dan diterpa gelombang besar.

“Katong rasa seperti diatas kapal dan diterpa gelombang besar, “ungkap Sahertian yang adalah salah satu petugas lapangan dari PT Tarakan PLN Saumlaki ini.

Menurutnya, pihaknya sementara menyusuri berbagai tempat di kota Saumlaki untuk mencari tahu dampak dari guncangan gempa terhadap infrastruktur PLN di wilayah itu, seraya mencari tempat yang aman bagi dirinya bersama tekan-rekannya karena disini lanjut Yoga, adalah dataran rendah.

Ia juga mengatakan, akibat gempa tersebut, nampak jelas beberapa rumah warga mengalami kerusakan parah.

Kondisi yang digambarkan hanya masi sebatas Kota Kabupaten Saumlaki (Kabupaten Kepulauan Saumlaki) sementara Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Kab Kepulauan Aru dan Malra masi dalam koordinasi.

Keuskupan Amboina Lakukan Pendataan

Sementara itu, Sekretaris Keuskupan Amboina RD Agus Arbol mengatakan, pasca terjadi gempa bumi, pihak Keuskupan Amboina segera melakukan koordinasi dengan para Wakil Uskup di Wlayah Kepulauan Tanimbar, Aru, Malra dan MBD dikhususkan kepada para Pastor untuk melakukan proses pendataan ke warga di setiap paroki dan Stasi yang mengalami dampak musibah gempa.

Menurutnya, koordinasi sementara dilaksanakan dan Surat Resmi dari Keuskupan akan segera dilakukan untuk menindaklanjuti apa yang tengah dilakukan sementara ini. Demikian tulis Sekretaris Keuskupan Amboina, RD Agus Arbol kepada media ini melalui pesan WA, Selasa (10/1/2023) di Ambon. (L05)