AMBON, LaskarMaluku.com – Manager Operasional PT Pelni Cabang Ambon Mumammad Assagaff mengatakan, kebersihan kapal sudah memiliki aturan dinas awak kapal dan itu sudah ada SOP-nya.

“Yang di komplein ini kan masalah kebersihan kamar mandi KM Ngapulu. Sebenarnya itu sudah ada SOP nya semua itu sudah dijabarkan didalam aturan itu,”jelas Assagaff kepada pers, Selasa (7/11/2023).

Assagaff pun angkat bicara menyikapi pernyataan Anggota Komisi II DPRD Maluku Halimun Saulatu yang melihat kondisi kapal dalam keadaan kotor.

“Biasanya itu pagi sama sore pembersihannya, mungkin waktu pak Halimun Saulatu jalan lihat kondisi kapal itu kotor waktu keadaan malam jadi itu wajarlah, tapi bukan pembiaran dan bukan saya membela orang kapal tidak yaa, tapi selama ini memang kita meningkatkan pelayanan salah satunya kita batasi jumlah penumpang sesuai seat, namun   nanti kita croscek lagi ke kepal,” terangnya.

Diakuinya, KM Ngapulu merupakan kapal yang tidak stay home Ambon, dan memiliki banyak rute sehingga pihaknya tidak terlalu monitoring.

“Jadi disinggung itu kan masyarakat Maluku. Kapal ngapulu ini kan bukan Maluku Ambon, tapi memiliki banyak rute sehingga kami tidak terlalu pantau. Apalagi dalam memonitor kebersihan itu kita memiliki tim khusus karena kapal ini juga bukan homestay Ambon,  jadi kita tidak terlalu pantau, kita paling pelayanan untuk emberkasi, muatan turun naik saja, dan setiap hari memang cleaning itu ada,” jelasnya.

Diketahui, Angota Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Halimun Saulatu minta PT Pelni untuk memperbaiki  manajemen dalam kapal dan lokasi pelabuhan, dimana kapal-kapal milik Pelni menaikan dan menurunkan penumpang.

“Dari pengalaman dirinya melakukan perjalanan itu suasana dalam kapal milik Pelni itu terkesan tidak menyenangkan untuk penumpang,” kata Saulatu pada wartawan di Ambon,  Senin (06/11/2023).

Kenapa dalam kapal tidak menyenangkan, karena toilet  dalam kapal itu sangat tidak layak.

Menurut politisi Partai Demokrat Maluku itu, toilet tidak menyenangkan karena air tergenang, bau dan juga di ruangan-ruangan kondisinya pengab.

Ruang-ruang ekonomi itu sangat pengab, sementara ruangan-ruangan itu banyak di gunakan oleh masyarakat setiap saat.

”PT Pelni harus memperhatikan hal itu karena merupakan kebutuhan dasar orang Maluku, dimana letak geografisnya adalah laut, sehingga service dan pelayanan harus diutamakan,”harapnya. (L06)