JAKARTA, LaskarMaluku.com – Proyek rehab mess Maluku belum bisa diselesaikan dalam jangka bulan Juni tahun ini. Lantaran proses finishing memerlukan skill yang mempuni.

Pihak pengawas sandiri belum bisa memastikan penyelesaian dari rehab aset milik pemerintah daerah Maluku ini, berdasarkan pekerjaan memang dipercepat tapi tenggang waktunya belum dipastikan.

Salah satu pengawas, Sonny dikonfirmasi di lantai 8 mess Maluku, Kamis (8/6/2023) mengakui jika saat ini sementara proses finishing.

“Saya dengar bulan tujuh (Juli-red) pekerjaan sudah selesai, dan pekerjaan finishing ini memang waktu yang cukup lama,”kata Sonny seraya mengaku kalau Pak Gultom selaku manager sementara berangkat ke Ambon.

Ketika ditanya pihak perusahan yang menangani renovasi mess Maluku, Sonny mengaku bahwa saat ini dikerjakan CV.Sisilia Mandiri (SM) yang berkedudukan di Ambon, namun sebelumnya renovasi ini ditangani perusahaan lain.

Menurutnya, proyek rehab Mess Maluku ini ditangani CV SM, baru saja dipercaya menangani rehab tersebut. “Namun renovasi sebelumnya kami sandiri tidak mengetahui secara pasti. Tetapi sekarang ditangani sama perusahaan SM di Ambon,”ungkapnya

Ditanya soal kepastian penyelesaian atau deadline pekerjaan mess Maluku Bulan Juli, Sonny mengaku jika informasi yang dirinya dengar. “Jika berkenaan Bapak bisa kembali hari Sabtu untuk wawancara langsung dengan manager kami Pak Gultom supaya jelas,”saran Sonny.

Ia menjelaskan untuk renovasi hotel ini di lantai 4, lantai 5, lantai 6 – lantai 7. Berkaitan dengan aset dari pemda Maluku ini, seperti kantor lantai 3 terus sama Bank Maluku lantai dua. ”Jadi kami kerjakan koridornya, baik pendinginnya, plafonnya tapi kalau hotelnya dari lantai 4 – lantai 7 dan lantai delapan untuk shoow room, sedangkan di lantai 9 hanya untuk bantuan operasional,”rincinya.

Dari pantauan, proyek rehab Mess Maluku di Jalan Utama Thamrin City hingga kini belum menunjukkan kapan selesai

Ditaksir proyek ini telah menghabiskan anggaran daerah senilai Rp 6 M tanpa memberikan dampak yang signifikan (nihil).

Mess Maluku yang sementara direnovasi

Semestinya proyek ini sebelum dikerjakan harus diperlukan strategi khusus bagaimana mengimbangi pengeluaran dan pemasukan.

Jika dikalkulasikan dari setiap penganggaran ditaksir senilai Rp 1’5 M misalnya maka dana  yang telah dihabiskan senilai Rp 6 M yang dimulai tahun 2020. Jika proses rehab dilakukan per lantai sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan atau aktifitas berjalan normal.

Artinya ada pengeluaran dan pemasukan dari pengelolaan menajamen mess Maluku. Namun kondisi yang nampak saat ini aktivitas di Mess ini samasekali tidak jalan khususnya untuk kepentingan pelayanan penerimaan tamu pada lantai 4 hingga lantai delapan (8) dengan 57 kamar.

Meski begitu aktivitas yang terpantau di Mess Maluku saat ini hanya Bank Maluku di lantai dua dan Kantor Penghubung Provinsi Maluku di lantai tiga (3).

Padahal posisi strategis dari Mess Maluku ini semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan guna menambah income daerah dari sisi pemasukan, tapi sayangnya kondisi yang diciptakan dan atau memang disengajakan ini yang perlu ditinjau lebih lanjutnya. Pasalnya proyek rehab ini dulunya dikerjakan oleh pengusaha AB kini telah diambil alih oleh kontraktor lain di Maluku.

Kendati begitu, Komisi III DPRD Maluku yang bermitra langsung dengan Dinas PUPR Maluku harus menyikapinya serius atau ada  solusi lain untuk mempercepat proses rehab apalagi kepemimpinan gubernur Maluku akan segera berakhir.

Pantauan media ini langsung di Mess Maluku, Rabu (7/06/23) siang proyek ini tengah dikerjakan dari bagian atas hingga pada bagian lantai pertama.

Sebelumnya DPRD Provinsi Maluku memberikan batas waktu kepada pihak kontraktor, agar proses pekerjaan rehabilitasi Mess Maluku, yang teletak Jalan Kebon Kacang Raya, Nomor 20 Jakarta Pusat ini, sudah harus rampung bulan Juni tahun 2023 mendatang.

Penegasan ini disampaikan Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun selaku koordinator Komisi III, menindaklanjuti hasil pengawasan di Mess Maluku pada tanggal 18 April tahun 2023 lalu.

Menurutnya, secara teknis pekerjaan rehab Mess Maluku sudah cukup, hanya saja perlu ditingkatkan beberapa item, sebelum nantinya dioperasikan untuk umum.

“Kami sudah memantau, melihat, dan memotret secara langsung situasi di lapangan, mulai dari kamar dan lain sebagainya, jadi seluruh perlengkapan sudah dibenahi secara baik, hanya tinggal kita melihat pemenuhan untuk mesin pompa, pengaturan drainase dan lainnya. Kita beri batas waktu sampai Juni sudah harus selesai,”ujar Watubun kepada wartawan di Rumah Rakyat, Karang Panjang Ambon kala itu.

Sebagai upaya percepatan proses pekerjaan, kata Watubun, Gubernur Murad Ismail telah membentuk tim untuk melakukan pemantauan terhadap proses rehabilitasi Mess Maluku. Hal ini dimaksudkan agar proses pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

Diharapkan dengan kehadiran Ketua Komisi III DPRD Maluku bersama anggota lainnya di Jakarta saat ini dalam kaitan dengan penyampaian aspirasi nanti sedapat mungkin meluangkan waktu untuk menyaksikannya dari dekat.

Walau begitu, diperkirakan rehabnya mungkin selesai diperkirakan pada Bulan Juli 2023. Itu pun sangat tergantung dari desakan kuat Komisi III DPRD Maluku dengan mitra strategisnya. (L05)