AMBON, LaskarMaluku.com – TNI AL khususnya Komando Armada (Koarmada) III bersama Danlantamal 9 Ambon menggelar Bhakti Sosial bertajuk TNI AL Peduli, dengan melakukan operasi katarak dan khitanan massal bagi masyarakat yang tidak mampu di Kota Ambon maupun masyarakat di sejumlah pulau-pulau terjauh di provinsi Maluku.
Kegiatan Bhakti Sosial bertajuk TNI Angkatan Laut Peduli ini, dengan melaksanakan bhakti kesehatan operasi katarak dan khitanan masal.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III, Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, M. Han mengatakan, program bhakti Kesehatan Koarmada III dalam rangka operasi katarak dan khitanan massal ini bagian dari TNI AL peduli terhadap kesehatan masyarakat.

Selain itu, Koarmada III juga tentu merancang berbagai program yang bersentuhan dengan penanggulangan kedaruratan. Tentunya dalam proses penanggulangan bencana ini, Koarmada III lanjut Agus Hariadi, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) didalam melakukan simulasi bantuan kedaruratan.
“Ini merupakan program yang disusun dari Koarmada tiga (3) untuk melaksanakan latihan diseluruh Lantamal salah satunya di Lantamal 9 ini dan berikutnya langsung ke Lantamal 10 Jayapura dan dua kegiatan kita laksanakan disana, pertama: kita latihan penanggulangan bencana; tentunya dalam penaggulangan bencana ini, sudah kita koordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) apa sih kemungkinan yang terjadi kedaruratan bencana, skenarionya kedaruratannya seperti itu, dari skenario itu mengalir tentunya ada korban dari skenario itu dibangunlah kegiatan sosial pengobatan katarak dan khitanan massal,” jelas Laksamana Muda Agus Hariadi, kepada awak media di Lantamal 9 Halong Ambon, Jumat (18/3/2023).
Menurutnya, guna mendukung pelaksanaan kegiatan bakti sosial operasi katarak dan khitanan massal ini, tentu pihaknya mendesain Langkah-langkah penanganan para pasien termasuk menyediakan sarana pendukung operasional lainnya termasuk transportasi mobile.
“Seandainya kita menemukan pasien-pasien dengan jenis penyakit yang berbeda kita siapkan kita punya dokter ambil dari armada maupun Lantamal-Lantamal kita siapkan, “ujarnya.
Penanganan Pulau-pulau Terluar
Ketika disinggung mengenai langkah-langkah penanganan pasien di pulau-pulau terluar, Agus Hariadi menjelaskan, proses penangan terhadap para pasien berdasarkan pengalaman pihaknya, tentu para pasien dikumpulkan dari berbagai pulau dan ditempatkan pada suatu daerah atau pulau tertentu kemudian kapal berlabuh dan beroperasi dimana tempat para pasin dikumpulkan.
“Ini bukan hal baru bagi kita, scenario kita biasa kita kumpulkan pasien ada dimana, di pulau-pulau apa, dan kita desain pengobatannya dimana. Kapal akan ditempatkan pada pulau yang pasiennya paling banyak, dan tenaga dokter akan kita kumpulkan yang dari Ambon ataupun dari rumah sakit-rumah sakit yang ada di Ambon itu atau yang ada di pulau yang ada kita kumpulkan gabung dengan dokter yang berasal dari kita dalam hal ini TNI AL, “tandas Agus Hariadi.
Dalam kaitan dengan kegiatan itu, dirinya mengundang para dokter dari dua angkatan lainnya termasuk Polri untuk ikut bergabung pada kegiatan bhakti sosial ini.
“Saya juga mengundang misalnya dokter dari yang punya Polda Maluku, dari TNI AD, TNI AU kita gabung bersama-sama, kita data jenis sakitnya apa mari kita tangani bersama-sama diatas KRI, selesai ditangani, pasien diturunkan dan diantar kembali ke tempat asalnya, kita punya kapal, alat transportasi mobile yang cukup semoga dapat membantu, ” jelas Panglima Komanda Armada III yang bermarkas besar di Jalan Yos Soedarso Katapop, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya ini.
Menurutnya, proses pencapain dari bhakti sosial ini perlu dipersiapkan tim teknis yang menghitung kekuatan personil tim medis dalam melaksanakan tugas dimaksud, termasuk menyiapkan sarana pendukung lainnya, disesuaikan dengan target pencapaian.
Sementara itu, Bhakti Sosial Operasi Katarak yang dilaksanakan di Kota Ambon di Pusatkan di Rumah Sakit TNI AL Rumkital dr FX Suharjo, dimulai dari tanggal 16 – 17 Maret 2023.
Operasi katarak gratis itu dilaksanakan atas kerja sama Lantamal IX Ambon dan Klinik Mata Utama Maluku.
Sejuah ini data yang diperoleh dari pihak Rumkital FX Suharjo, tercatat 216 orang mendaftar sebagai pasien katarak dan 67 pasien lainnya untuk khitanan. Kendati begitu, sumber resmi yang diterima dari dr Elna. S Anakotta Sp.M mengungkapkan, jumlah operasi katarak yang dioperasi sebanyak 78 orang dan jumlah pasien yang discraning sekitar 186 orang.
Tentunya tim dokter dari Klinik Mata Utama yang terlibat langsung dalam kegiatan operasi katarak itu masing-masing; dr Elna S Anakotta, Sp. M MH, dr Carmil Tamtalahitu Sp. M, dan dr Miranda Johanes, Sp.M . (L05)





