AMBON, LaskarMaluku.com – Akibat tidak diberikan tiket gratis oleh pihak Pelni Cabang Ambon, sekelompok mahasiswa PMII Maluku,menghancurkan terminal penumpang di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon.tadi pagi
untuk di ketahui,Sebelumnya aksi protes yang dilakukan oleh Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Maluku berujung pengrusakan kaca dan kursi diruang terminal penumpang pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (8/8/2024) pukul 04.45 WIT pagi tadi di pelabuhan Yos Sudarso Kota Ambon.
Hal ini, ditanggapi serius oleh PT Pelindo Regional 4 Ambon.pasalnya pengrusakan kaca dan kursi yang dilakukan sekelompok organisasi mahasiswa PMII membuat kerugian bagi PT Pelindo.
Saat diwawancarai Laskar Maluku lewat telepon seluler, Kamis (8/8/2024),Andi La Wansi selaku Junior Manager Operasi PT Pelindo Regional 4 Ambon menjelaskan kronologi kejadiannya adalah pada saat rombongan mahasiswa tersebut akan memasuki ruang tunggu penumpang, dilaksanakan pengecekan/pemeriksaan tiket oleh petugas pelni. Ternyata rombongan mahasiswa tersebut tidak dilengkapi dengan tiket hanya 10 mahasiswa yang diijinkan masuk karena mereka memiliki tiket.
“Setelah itu sebagian mahasiswa sebanyak 40 orang yang tidak memiliki tiket menunjuk temannya untuk melakukan koordinasi dengan pihak pelni. Selanjutnya perwakilan dari pihak pelni menerima perwakilan mahasiswa tersebut dan menyampaikan kepada pihak mahasiswa yang mewakili agar membeli tiket,” jelas Andi.
Andi mengatakan ternyata penyampaian dari perwakilan mahasiswa tersebut bahwa mereka tidak memiliki anggaran atau uang lagi untuk membeli tiket. Perwakilan dari kelompok mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII berusaha menemui kepala cabang PT Pelni yang berada di dermaga pelabuhan Yosudarso Karena merasa tidak puas dengan apa yang di sampaikan oleh pihak Pelni sebelumnya.
“Kepala cabang PT Pelni Ambon Ilhamda langsung menemui perwakilan dari mahasiswa tersebut mengatakan para mahasiswa yang akan berangkat harus membeli tiket karena kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan siapa nantinya yang akan bertanggung jawab,”kata Andi.
dari pihak Pelni telah mengatakan bahwa tidak bisa memberikan tiket gratis tapi bisa dapat setengah harga dari harga tiket awal. Seharusnya jika mereka ingin dapat tiket gratis mereka harus menyurat dulu ke pihak PT Pelni Ambon sesuai prosedurnya atas nama kelompok atau aliansi mereka agar bisa dilaporkan ke PT Pelni pusat sehingga akan ada kebijakannya seperti apa.
“Karena tidak ada koordinasi apapun dengan pihak Pelni untuk tiket gratis, mereka tetap mengamuk ingin berangkat ke Jakarta. Pada akhirnya terminal penumpang milik Pelindo jadi sasaran dan mereka anarkis sampai merusakkan kaca dan kursi penumpang pakai batu juga kayu,”ungkapnya.
Menurutnya ini merupakan Tindakan anarkis yang dilakukan seperti sudah direncanakan karena mahasiswa menggunakan batu dan kayu untuk menghancurkan terminal penumpang.
di seputaran pelabuhan tidak ada batu apalagi kayu. Jadi ini seolah-olah sudah direncanakan.
Dan mereka tidak tahu bagaimana bisa mereka mendapat kayu dan batu untuk melakukan pengrusakan tersebut. Berarti ini seolah-olah telah di rencanakan oleh mereka.
“Memang sementara kita sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian, karena yang bertugas di dalam sini ada dari Polsek KPYS Ambon, TNI AL, TNI AD bahkan dari POM juga yang telah bekerjasama dengan Pelindo. Kejadian ini sementara sedang di telusuri juga oleh pihak kepolisian, kejadian semalam itu lebih ke anarkis dan lebih ke tindakan kriminal yang di rencanakan.
Pihaknya(PT Pelindo) telah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) untuk tindakan selanjutnya.
Andi menegaskan kalau mereka masih punya etikad baik kemungkinan yang sudah di tawarkan sama Pelni sampai ke setengah harga itu bisa di negosiasi oleh mereka.
“Tapi karena mungkin mereka maunya rusuh jadi apapun yang ditawarkan kepada mereka tidak di gubris, kecuali mereka diberikan tiket gratis. Tapi seharusnya mereka memahami apalagi mereka sebanyak 40 orang terus minta gratis tidak sesuai prosedur. Pihak Pelindo hanya kena imbasnya saja, kita masih koordinasi dengan pihak-pihak terkait disini,”tegasnya.(06)