AMBON, LaskarMaluku.com – Pemerintah Kota (Pemkot), melalui Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Kota Ambon, melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 14 hari bagi 381 Bayi Dibawah Umur (Balita) yang mengalami Stunting pada Lima Kecamatan di Kota Ambon.

Penyataan tersebut disampaikan Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena saat Melaunching Program Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bantuan Orang Tua Asuh Stunting Pemerintah Kota Ambon bersama dengan TP-PKK Kota Ambon, di Dapur Sehat, kediaman Wakil Walikota Ambon, Senin (11/3/2024).

“Dari data yang disampaikan kepada saya hari ini kita akan membagikan kepada 381 balita, balita Stunting yang terdiri dari Kecamatan Nusaniwe sebanyak 71 anak, Kecamatan Sirimau 154 anak, Kecamatan Leitimur Selatan 23 anak, Kecamatan Baguala 44 anak dan Kecamatan Teluk Ambon sebanyak 89 anak,” kata Wattimena.

Target kita di tahun 2024, kata Wattimena, angka Prevalensi stunting mesti ada di 14%. Jadi Kota Ambon sementara menuju pencapaian itu. Untuk itu kita menyadari bahwa berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah kota dalam kerjasama dengan seluruh stakeholder termasuk Tim Penggerak PKK.

“Dengan maksud bahwa anak-anak stunting di Kota Ambon ini bisa tertangani dengan baik, diintervensi baik intervensi sensitif maupun intervensi spesifik. Jadi alam koordinasi kolaborasi bersama dengan seluruh elemen masyarakat termasuk Tim Penggerak PKK kita dapat mengatasi problem persoalan stunting di kota,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, maka seluruh OPD terkait yang telah berupaya untuk menyusun program kegiatan yang didukung dengan ketersediaan anggaran supaya intervensi sensitif dan spesifik tadi bisa dilakukan, karena ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak itu masuk dalam kategori anak stunting.

Karena itu, Pemerintah Kota terus mengumpulkan sejumlah dana untuk melakukan intervensi yang saya sebutkan tadi, sehingga dari dana yang terkumpul di tahap pertama telah dilakukan pembagian sembako untuk anak-anak penderita Stunting.

“Ada beras, telur, susu, kacang hijau dan lain sebagainya yang dimaksudkan untuk memberikan makanan tambahan kepada anak-anak stunting supaya minimal mereka bisa mendapatkan gizi untuk mereka bisa bertumbuh dengan baik dan mereka ter eliminasi dari Stunting itu,” ungkapnya.

Selain itu, kata Wattimena, gagal tumbuh berarti harus mengintervensi supaya pertumbuhan mereka menjadi normal dan itu akan membuat mereka tidak lagi termasuk dalam anak-anak stunting. Untuk itu, apa yang kita lakukan baik oleh pemerintah lewat instansi teknis, dinas terkait maupun tim penggerak PKK pada waktunya angka prevalensi Stunting di Kota Ambon bisa semakin menurun.

Apalagi kita umat Islam tambah dia, akan memasuki Ibadah Puasa di bulan Suci Ramadan 1445 Hijriyah 2024 Masehi. “Dengan itu saya yakin kegiatan ini adalah amal ibadah yang dibuat untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang butuh perhatian kita,”ungkapnya.

“Saya yakin kita semua punya target bahwa di tahun 2024 ini angka Prevalensi Stunting  di Kota Ambon yang hari ini masih 21,1 persen, itu bisa turun ke ya di bawah 14 Persen Ini tidak bisa terjadi kalau kita tidak bekerja keras,” sebutnya.

Ditempat yang sama, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejatraan Keluarga (TP-PKK ), Kota Ambon Lisa,M.Wattimena mengatakan, hari ini merupakan tahap kedua pemberian bantuan orang tua asuh melalui PMT yang disalurkan ke Kecamatan, dengan usia dari mulai 2-6 tahun, dan usia 12-23 Bulan. 

Makanan ini semua kata Lisa Wattimena, sudah masuk dalam standar gizi, sudah sesuai dengan komposisi usia.  Memang untuk gizi berusia itu beranak sudah sesuai dengan standar untuk kebutuhan gizi dari masing-masing anak sesuai dengan masalah gizi yang dialami.

“PMT ini diberikan selama 14 hari, setelah 14 hari kita akan melakukan penimbangan kalau masih anaknya masih belum lepas dari stunting artinya gizinya masih belum stabil, kami akan lakukan lagi 14 hari, dan kami tetap lakukan sosialisasi, karena ini anggaran orang tua asuh. “Jadi selama Pak Wali masih menjabat ini program ini masih tetap jalan,”ungkapnya.

Pemberian Makanan Tambahan ini didistribusikan untuk balita stunting yang ada di lima kecamatan oleh TP PKK Tingkat Kecamatan. (L06)