AMBON,.LaskarMaluku.com — Setelah 79 Tahun Indonesia Merdeka warga masyarakat Manipa Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) hingga saat ini belum merasakan Merdeka atas pembangunan Jalan Lingkar Manipa.

Pasalnya pembangunan ruas Jalan Lingkar Manipa yang tadinya awal pekerjaan penggusuran dimulai sejak Tahun 1993 sampai 2010 hingga di 2024 ini ruas Jalan Lingkar Manipa tak kunjung tuntas alias kelar-kelar. Hal itu membuat masyarkat Manipa menilai tidak ada perhatian serius dari pemerintah atas Jalan Lingkar tersebut.

Demikian penegasan itu disampaikan salah satu tokoh warga masyarakat Manipa, Hasan Ali P. Dirinya secara tegas meminta dan mendesak Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Seram Bagian Barat maupun pemerintah provinsi Maluku, agar Jalan Lingkar Manipa dapat diperhatikan secara serius.

Menurutnya, karena akses ruas Jalan lingkar Manipa yang masih berada dibawa kewenangan pemerintah Kabupaten SBB itu, Namun sampai saat ini belum juga tuntas.

“Untuk itu, kami selaku warga masyarakat Manipa berharap ada perhatian dari pemerintah Kabupaten SBB maupun pemerintah provinsi agar Jalan Lingkar Manipa bisa ditangani secara serius. Jadi kami sangat mengharapkan agar pemerintah bisa melihat hal ini,” ujar Ali, kepada media ini di Ambon, Selasa (3/12/2024).

Lebih lanjut, dirinya juga meminta, Jalan Lingkar Manipa yang saat ini masih dibawa tanggungjawab pemerintah Kabupeten SBB menurutnya, agar jalan Lingkar Manipa tersebut dapat dinaikan Status menjadi Jalan provinsi.

Menurut Ali, Kalau bila perlu diusulkan masuk dibawa Kemetrian PU dalam Intruksi Presiden (Inpres) sehingga bisa dapat ditangani secara baik. Sebab kalau hanya mengharapkan APBD Kabupaten, makan yakin sungguh Jalan Lingkar Manipa tidak selesai-selesai.

“Sebab kasihan, anak-anak kita pergi Sekolah berjalan dengan jarak yang ditempuh cukup jauh. Apa lagi Jalan yang mereka lewati itu sangat pecek, ditambah musim hujan lagi itu jalannya lebih parah lagi. Untuk itu bila perlu status Jalan Manipa itu segera bisa ditangani oleh provinsi. Bila perlu masuk dalam Inpres,” ujarnya.

Menurut Ali, padahal pulau Manipa salah satu pulau yang terdekat dengan kota Ambon yakni ibu kota Provinsi Maluku dan termasuk dua Kabupaten yang berdekatan dengan pulau Manipa, yakni K
Kabupaten Buru dan Kabupaten kita SBB. Dan perlu tau kami Manipa juga memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah, Darat maupun Laut, contohnya ikan dan hasil darat lainya juga mendukung.

Dikatakan, tapi selama ini menurut kami, pemerintah terkesan di anak turikan, kurangnya perhatian ke Manipa. Perlu kita ketahui bersama bahwa Manipa juga bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan NKRI untuk orang Manipa harga mati.

“Jadi kami juga memiliki hak yang sama. Untuk itu, jan liat ada pada daerah-daerah lain saja. Kami juga butuh. Olehnya itu pemerintah tolong bantu lihat Jalan Lingkar yang ada di Manipa yang sampai ini belum selesai-selesai,” pungakasnya.

Dijelaskan, bagaimana kalau sebuah negara itu mau maju kalau tanpa didasari dengan akses Jalan. Karena akses jalan itu sangat penting, dan itu salah satu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu dan diikuti dengan Sumber Daya Manusi (SDM), maka inilah yang kita Dorong pemerintah supaya Jalan disana bisa segera tertangani di 2025 mendatang.

“Oleh karena itu, sekali lagi, sebagai warga masyarakat Manipa, berharap ini tentu bisa dijawab oleh pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten SBB. Mudah-mudahan di 2025 nanti akses Jalan Lingkar Manipa secepatnya sudah bisa ditangani dengan baik. Kalau bisa harapan kami Jalan Lingkar Manipa dialihkan Status jadi Status Jalan provinsi, sehingga semua bisa terjawab,” harapnya. (L04).