AMBON, LaskarMaluku.com – Demi menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), menggelar pertemuan bersama Latupati dan Negeri-negeri adat di antaranya yakni, Amahai, Rutah, Sepa dan Tamilouw, Kecamatan Amahai, yang berlangsung di Balai Kantor Negeri Rutah Kecamatan Amahai, Kamis (28/3/2034).

Hal tersebut dilakukan dalam rangka meredam situasi Kamtibmas pasca aksi ricuh usai selesai perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Malteng yang berhimbas pada aksi palang jalan antar ke empat negeri adat tersebut.

Ketua Latupati Malteng, Muhammad Jen Amahoru mengatakan, pasca aksi ricuh yang berimbas pada aksi palang jalan. Untuk itu mari kita pererat kembali hubungan silahturahmi yang harmonis dantoleransi antar umat beragama, karena saat ini telah memasuki perayaan paskah dan kedepan kita akan merayakan hari raya Idhul Fitri 1445 H. Semoga dapat berjalan dengan aman dan damai.

” Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepadasegenap Raja-raja dan saniri atau staf negeri atas peranan yang suadah dilakukan selama ini demi negeri yang aman damai dan rukun,” ujar M. Amahoru.

Melalui pertemuan hari ini, kata Amahoru, mari bersama tokoh-tokoh adat negeri Amahai, Rutah, Sepa dan Tamilouw serta pemerintah dan aparat keamanan kita ciptakan situasi yang aman dan harmonis di Kecamatn Amahai Kabupateng Malteng.

“Apabila ada permsalahan antar negeri di kecamatan Amahai mari kita sebgai tokoh di negeri secepatnya dapat menyelesaikan dengan baik dan tuntas agar tidak berlarut larut sehingga dapat berimbas ke arah yang lebih besar,” pintahya.

Wakapolsek Amahai, Iptu Yongki Silawane menyampaikan, adanya salah paham yang berhujung pada aksi pemalangan jalan baik antara Amahai dan Tamilouw maupun Ruta dengan Sepa. Mari jadikan masalah tersebut sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang kembali.

” Saya merespon baik negeri-negeri yang langsung cepat dalam menanggapi permasalahan tersebut sehingga kejadian tersebut tidak berlarut larut dan berimbas pada aksi yang lebih besar,” kata Yongki.

Mengucapkan terima kasih kepada Negeri-negeri yang telah datang untuk hadir di Balai Desa Rutah, terimakasih kepada pejabat desa Rutah Bpk Efendi R. Latuconsina yang telah memberikan dukungan dengan menyiapkan tempat dan ruang dalam memperlancar kegiatan ini

Menurutnya, jalan raya merupakan fasilitas umum milik negara yang diperuntuhkan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Apabila aksi tutup jalan terus terjadi maka akan berdampak pada negeri atau desa lain sehingga aktifitas masyarakat pada umumnya ikut terganggu.

“Saya pun berharap semua negeri juga dapat membantu dan mengambil peran untuk menjaga dan membina masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan terhasut dengan kepentingan oknum atau kelompok tertentu yang dapat berdampak pada konflik antar negeri seperti yang terjadi pasca perhitungan suara di KPUD Malteng beberapa waktu lalu,” ucapnya.

Sementara itu, Sekertaris pemerintahan negeri Sepa Abdullah sopalattu mejelaskan, untuk antispaisi lebaran agar semua pihak bisa menyampaian info bahwa mendekati lebaran sering adanya anak-anak muda dalam mengkonsumsi miras dan dikhawatarikan akan berimbas pada gangguan Kamtibmas yang berpotensi terjadinya konflik.

“Komitmen harus kita jaga dalam setiap negeri agar kemanan negeri tetap terjaga sampai Keluar negeri/desa. Hilangkan ego dan fanatisme negeri yang sempit karena hubungan emosional antar negeri itu selalu ada atas dasar perkawinan dengan negeri-negeri tetangga selalu terjadi,” jelasnya.

“Tegakan peraturan negeri (Perneg) dan perturan antar negeri) yang mengikat dengan sanksi sehingga Anak-anak negeri tidak seenaknya melakukan pelanggaran yang berdampak pada gangguan antar negeri di kecamatan Amahai,” (L06)