MALRA, LaskarMaluku.com – Guna mendukung serta menjawab visi dan misi sekolah, maka SMA Laboratoriun Universitas Pattimura Ambon melaksanakan Wisata Riset di Kabupaten Maluku Tenggara tepatnya di Desa Ngilngof, tanggal 15-17 April 2024.
“Jadi kegiatan riset ini adalah salah satu program wajib guna mendukung dan menjawab visi misi sekolah yaitu pembelajaran berbasis riset, sehingga proses pembelajaran yang kami agendakan ini tidak hanya berbasis di dalam kelas tetapi riset itu bisa dilakukan juga diluar kelas,” demikian dijelaskan Kepala Sekolah SMA Laboratorium Unpatti, Victry E Picauly, S.Pd, M.Pd kepada media ini di kantor Ohoi Ngilngof, Senin (15/4/2024).
Menurutnya, sekolah menjadikan ini sebagai program wajib yang rutin dilakukan setiap semester.
“Nah, untuk tahun ini merupakan wisata riset yang ke-4 kali kami lakukan, dan ini merupakan kali pertama riset yang dilakukan diluar Kota Ambon. Kami mencoba memberikan kesempatan bagi anak-anak yang hadir sebanyak 49 siswa untuk mengenali informasi sumber belajar itu tidak hanya dari buku, tapi juga dari semua lingkungan yang ada sebagai sumber belajar,”jelas Picauly.
Lantaran itu, agenda pertama yang dilakukan yakni mengunjungi SMA Negeri 1 Tual untuk melakukan sharing antara siswa dengan siswa juga OSIS, dan sharing guru dengan guru.
“Jadi, salah satu agenda kami SMA Negeri 1 Tual adalah kami mengenalkan proses pembelajaran yang terjadi yang dilakukan di SMA Laboratorium Unpatti, yaitu pembelajaran berbasis riset. Karena salah satunya menjawab kurikulum merdeka yang sudah berlaku, tapi dengan kurikulim K13 yang kami lakukan itu sudah sebenarnya menjawab kurikulum merdeka karena kami melakukan proses pembelajaran dengan berbasit riset,”jelas Picauly seraya menambahkan, hari kedua kita akan melakukan kunjungan ke berbagai tempat wisata dan anak-anak akan melakukan riset berdasarkan beberapa mata pelajaran yang sudah disiapkan.


Anak-anak, sambung Picauly, nantinya akan dipandu dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang suadah dirancangkan oleh bapak dan ibu guru mata pelajaran.
“Jadi nanti yang akan melakukan riset itu adalah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Sosiologi, PKWU (prakarya dan kewirausahaan) dan Bahasa Inggris. Jadi ada empat mata pelajaran yang akan mereka lakukan di tempat wisata dan hasil dari setiap mata-mata pelajaran yang berbasis riset ini adalah mereka harus memasukan sebuah produk akhir yang salah satunya itu akan diterbitkan artikel ilmiah yang akan mereka publis pada berbagai jurnal nasional yang nanti didampingi oleh guru mata pelajaran,”tandas Picauly.
Kegiatan Sosial Dengan Masyarakat
Sementara itu pada hari ke-3, agenda kami adalah berbaur dengan masyarakat Desa Ngilngof, dalam melakukan baksi sosial.
Bakti sosial itu adalah keterlibatan siswa untuk membersihkan lingkungan secara bersama dengan masyarakat lalu, namun kami juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat yang nantinya bekerjasama dengan Puskesmas Desa Ngilngof dan juga orangtua dari siswa yang mempunyai basic di bidang kesehatan.
“Jadi itu yang kami coba rancang selama wisata riset, sehingga kegiatan ini tidak hanya di lihat seperti wisata, tapi di dalamnya ada pengetahuan berbagai hal yang anak-anak belajar dan juga ada aksi sosial dilakukan untuk masyarakat,”tutup Picauly.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tual, Fata Tukloy, S.Pd,SI dalam sambutannya saat menerima para siswa dan dewan guru SMA Laboratorium Unpatti memberikan apresiasi yang luar biasa atas capaian SMA Lab Unpatti yang baru berusia 3 tahun tetapi sudah memperoleh Akreditasi A.
“Ini karena ada guru-guru hebat sehingga baru tiga tahun dibuka tetap sudah mendapat akreditasi A,”ungkapnya bangga.
Tutkloy menjelaskan bahwa SMA Negeri 1 Tual tahun ini sudah berusia 64 tahun, karena didirikan pada tanggal 30 November 1959, oleh sebab itu semua fasilitas sarana dan prasarana sudah lengkap untuk proses pembelajaran dengan jumlah siswa 1.037, tenaga guru 77 orang dan pegawai 12 orang.

“Kami baru tiga tahun jalankan kurikulum merdeka, oleh sebab itu kami sangat berterima kasih dan apresiasi atas kunjungan siswa-siswa SMA Laboratorium Unpatti ke sekolah kami,”ungkapnya seraya menambahkan jika kurikulum merdeka ini membutuhkan kolaborasi antar sekolah satu dengan yang lainnya,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua OSIS SMA Laboratorium Unpatti, Rolly G Kaihatu mengaku sangat senang dan bersyukur, karena banyak hal-hal positif yang diterima dari siswa-siswi SMA 1 Negeri Tual terutama program kerja OSIS.
“Jujur saya sangat berkesan sebab program kerja OSIS SMA Negeri 1 Tual sudah 76 persen dijalankan. Dan banyak yang bisa kita adopsi untuk diterapkan di OSIS SMA Lab Unpatti, dan semoga relasi kita tidak putus sampai disini tetapi akan terus berkelanjutan kedepannya,”kata Kaihatu.

Kedatangan Siswa-siswi dan dewan guru SMA Lab Unpatti ke SMA Negeri 1 Tual disambut dengan marchinband dan tari-tarian selamat datang dari siswa-siswi SMA Neg 1. (L02)
