ARU, LaskarMaluku.com – Hujan deras disertai angin kenjang yang mengguyur Provinsi Maluku dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini cukup meresahkan dan membuat kepanikan warga setempat . Apa lagi sebagian warga yang tinggal di bentaran sungai hingga pegunungang.

Sama halnya yang baru saja terjadi di Desa Algadang, Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru pada Minggu, (19/5/2024) dini hari. Ratusan Rumah Warga terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Selain merendam sejumlah Rumah Warga, banjir dengan ketinggian mencapai satu meter tersebut juga mengakibatkan jaringan dan segala aktivitas warga setempat lumpuh total.

Sesuai keterangan yang tampak terlihat dari video yang di sebarkan dari Desa Irloy, salah seorang Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri Algadang a/n, Siti Hajar Lefuy mengatakan, Gereja Maranatha dan Sekolah Negeri Algadang serta rumah-rumah warga ikut terendam.

“Banjir di Desa Algadang akibat curah hujan tinggi pada hari jumat-minggu, di perkirakan ketinggian air mencapai satu meter. Gereja Maranatha dan Sekolah Negeri Algadang serta rumah-rumah warga ikut terendam,” ungkap Siti dalam unggahan video yang berdurasi 3,26 menit dalam akun tiktoknya.

Camat, Aru Tengah, Erens Pieter M, KolorBobir yang konfiramsi membenarkan kejadian tersebut, kejadian itu terjadi dini hari. Kita baru mengetahuinya sekira pukul 09.00 setelah mendapat laporan dari masyarakat dengan Kepala Desa setempat.

“Kejadianya tadi jam 09.00 pagi, tadi kita dapat laporan dari masyarkaat, dengan kepala desa. Ketika saya dapat laporan langsung saya teruskan sekaligus koordinasi lewat WhatshaAp Grup Pejabat Pemda Aru langsung di Dlam grup. Laporkan semua disitu Beserta Foto,Video, langsung Bupati respon dan kanjutkan ke- Dinas teknis untuk menindaklanjuti segera,” ungkap Erens melalui saluran Telephone, Minggu (19/5/2024) malam.

“Setelah selesai arahan dalam grup itu, kemudian jam 1 siang tadi kita adakan rapat bersama di kantor BPBD. Hadir juga Kepala BPBD, Kadis Sosial, Kadis PU, Perumahan Pemukiman semua hadir. Lalu kita merencanakan dan mengecek kesiapan semua baik itu Dinsos Baferstop, semuanya ada dan sore tadi Baferstop sudah bawa ke SpitBoot BPBD, dan rencana subuh Kita semua Tim BPB, Dinas Sosial,Perumahan PU, akan bergerak menggunanakan 2 Spit boot masuk ke desa tersebut,” ungkapnya lagi.

Kejadian itu terjadi kata Erens setelah curah hujan yang turung mulai dari Jumat- Minggu tadi yang mengakibatkan sejumlah rumah di Desa Algadang dengan menampung 200 Kepala Keluraga (KK) tersebut terendam banjir.

” Banjir itu terjadi dari luapan Sungai yang tak bisa lagi menampung banyaknya Air. Jadi memang luapan air dari atas turun akhirnya desa terendam, dan untung ada tanggul yang memang membantu memblokade. Jadi deras aliran air tidak sampai masuk atau buat rusak rumah,” terangnya.

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Sedangkan untuk kerugian sendiri belum kita pastika. “Puji Tuhan sampai saat ini tidak ada Korban jiwa dan untuk kerusakan rumah juga tidak ada kerusakan rumah. Kerugian sendiri belum bisa kita taksirkan karena kita belum dapat dat ril. Mungkin besok baru kita infokan selanjutnya,” terangnya.

Kepala BPBD Aru, Berti Imuly mengatakan, Informasi dari camat keluarga masih di tempat Kejadian ini merupakan fenomena tahunan, cuman kalau dulu-dulu biasanya kurang viral tapi sekarang ini kan langsung dimuat di medsos dan lainnya.

“Jadi kejadiannya ini sudah setiap tahun dan ini sudah dibikin tanggul dan lain-lain, dan lokasihnya jauh dari Dobo, informasinya tadi siang kita baru terima.menuju ke sanah itu butuh BBM dan lain lain pengisian,” ujar Berty.

Untuk penangananya kita belum tau pasti, dikarenakan kita belum mengetahui lokasinya seperti apa. Mungkin besok kami bersama tim akan terjun langsung untuk mengecek lokasi tersebut.

“Masyarakat tidak mau untuk direlokasi mereka mau tetap di situ. Kita rencana mau bikin dapur umum dan lain lain kita tergantung dengan kondisi di sana. Jadi kalau memang airnya cuman 1 jam 2 jam masyarakat sudah bisa beraktivitas palingan kita kondisikan bantuan sesuai dengan kondisi,” terangnya.

Sementara itu, Tonci Kolyaan, Kadis Dinas Sosial Kepulauan Aru, hal itu sudah terjadi setiap tahun di desa Algadang seperti ini. Itupun kalau datang musim hujan. Tetapi hujan kali ini cukup deras sehingga mengakibatkan kebanjiran.

” Kebutulan saya juga mantan camat di sana. Tetapi beberapa tahun saya disanah itu memang hujan dan banjir tapi tidak sedasyat yang terjadi hari ini,” ujanrya.

Kami juga kata dia, sudah menyiapkan semua peralatan untuk berangkat kedesa tersebut. Kita akan akan mengecek langsung kejadiannya seperti apa.

“Berkaitan dengan itu maka, petunjuk dari pak Bupati, Sekda, Semua OPD teknis, rapat di Kantor BPBD, persiapan sudah semua tinggal minyak saja, mungkin besok pagi jam 6 kita bertolak ke Algada,” ungkpanya.

“Buffer stock 2024 memang kita sudah layangkan surat ke Provinsi tetapi kementrian sosial belum distribusi ke Provinsi. Sejauh ini kita sudah kordisnasi surat sudaj disampaikam dan kemarin baru Selesai Forum OPD dan sudah di sampaikan. Mungkin besok beberapa dinas teknis BPB,Dinas Sosial,Perumahan PU, Besok kami Tim turun di sanah di Desa Algadang,” jelasnya. (L06).