AMBON, LaskarMaluku.com – Lagu Hymne Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikumandangkan menyambut kedatangan Jafry Apollo Rahawarin dan tim kampanyenya.
Mantan Pangdam XVI Pattimura itu, tiba bersama rombongan di kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku, di jalan Cut Nyadien Karang Panjang Ambon sekira pukul 15.45 WIT.
JAR bersama tim beristirahat sejenak di depan kantor dan kemudian disambut tim penjaringan DPD PDI P dan pengurus sambil berjabat tangan.
Disela-sela berjabat tangan ini, diiringi dengan lagu hymne Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan;
Nyalakan kawan suluh perjuangan.
Satukan diri singsingkan lengan.
Kepalkan tangan persatuan.
Nyalakan kawan suluh perjuangan satukan diri gemakan pekik merdeka sejati.
Bangkit bergerak.
Berjuang bersama
Tujuan kita Indonesia Raya.
Disela-sela dikumandangkan lagu hymne, JAR bersama tim inti dipersilahkan kedalam ruang khusus. Belum diketahui pertemuan terbatas dimaksud, tetapi di dalam ruangan ini, terdapat JAR bersama tim penjaringan DPD dan tim inti JAR. Selesai pembicaraan terbatas itu, JAR keluar dan mengembalikan dokumen formulir pendaftaran dan memenuhi segala ketentuan prosedur mekanisme sebagaimana diatur tim penjaringan DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku, sekaligus mendaftar sebagai bakal calon gubernur Maluku.

Kepada rekan-rekan pers, bakal calon gubernur Maluku, Jafry Apollo Rahawarin mengemukakan, kalau alasan dirinya mendaftar di PDIP karena partai ini adalah pemenang pileg di Maluku, sehingga dirinya juga mau merasakan hal yang sama dan ingin menang.
“Alasan yang kedua, kondisi Maluku dalam suasana tidak baik-baik saja, lantaran banyak perencanaan pembangunan dibilang dalam bahasa Tentara, “RBT Rencana Bangun Tidur”
“Jangan kita lakukan hal seperti itu, banyak di masyarakat Maluku saat ini, kondisi 4-5 tahun lalu, bekerja dengan penuh ketakutan, “Apakah ini watak anak Maluku,? Kita perlu Maluku baru yang bekerja dengan penuh kreativitas, tanpa rasa takut, maka atas dasar itu saya beranikan diri, saya datang di PDIP karena saya tahu PDIP punya komitmen,”ungkap Rahawarin penuh optimis.
Menurutnya empat komitmen yang mendasari dirinya maju bertarung pada kontestasi pemilihan kepala daerah serentak nanti, didasari pada komitmen moral visi dan misinya, salah satunya adalah pihak keluarga tidak boleh dan sama sekali berurusan dengan proyek APBD dan APBN.
“Jika itu terjadi maka tanpa didesakkan pun, dia dengan besar hati mundur dari jabatan gubernur Maluku,”tegas mantan Pangdam XVI Pattimura itu.
Penegasan dan komitmennya itu sebagai bagian terpenting dari membangun Provinsi Maluku kedepan yang lebih baik.
Menurut JAR komitmen itu bukan hanya sebatas kata-kata hampa belaka, melainkan itu diwujudkan melalui sebuah pernyataan sikap yang ditandatangani didepan para tokoh agama dan tokoh masyarakat Maluku di Jakarta beberapa waktu lalu.
Empat komitmen moral yang ditandatangani di Masjid Istiqlal Jakarta itu, disaksikan oleh Ustad Kosim dan Pendeta Noah dari Maluku.
“Komitmen itu saya harus lakukan agar pembangunan di Maluku ini berjalan sesuai dengan kepentingan banyak orang, bukan untuk kepentingan pribadi dan keluarga,”tegas JAR dihadapan awak media dan tim penjaringan maupun para pendukungnya.
Atas ketegasan itu muncul wajah keceriaan bersahaja tim penjaringan DPD PDI P. Mereka kelihatan sangat akrab ketika penjelasan bakal calon gubernur Jafry Apollo Rahawarin menyapa satu persatu tim penjaringan ketika dirinya menjelaskan soal konsep pembangunan Maluku kedepan harus memerlukan sebuah kebijakan dan strategi khusus dalam membangun provinsi Maluku.
Soal persaingan dirinya dengan Murad Ismail, bagi JAR, semuanya dikembalikan kepada masyarakat Maluku.
“Jadi bukan karena saya yang terbaik lalu memasang muka senyum dan berbaik hati, saya tidak bisa bilang saya yang terbaik karena proses ini akan dilihat dari hasil survei dan itu akan dikembalikan ke masyarakat dan masyarakat yang akan menilai, kita perlu proses politik yang erat hubungan yang sama antara partai politik dan pemerintah, bukan pemerintah yang merasa diatas, dari parpol atau DPR sehingga ketika diundang tidak datang, “tandas JAR yang menggunakan tagline Beta Janji Beta Jaga ini, seraya menegaskan kalau Maluku kedepan memerlukan pemimpin yang punya kreativitas,.sehingga masyarakat Maluku keluar dari ketertinggalan selama ini. (L05)