AMBON, LaskarMaluku.com – Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia disingkat SOKSI merupakan salah satu dari sepuluh (10) organisasi masyarakat (ormas) Partai GOLKAR.

Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Maluku terus membenahi diri. Proses itu diikuti dengan penyerahan surat keputusan dewan pimpinan Daerah XXIV SOKSI Depidar Maluku 2024 tentang penunjukan pelaksana caretaker dewan pimpinan cabang SOKSI kabupaten – kota se-Maluku yang diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah XXIV Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia Provinsi Maluku, Hendri Chistian Timisela, S. Si.

Hendri Chistian Timisela mengatakan, penyerahan SK penunjukan Karateker DPC SOKSI itu, diberikan atas pertimbangan kader yang memiliki tanggungjawab untuk menggerakan seluruh perangkat internal organisasi memenangkan partai Golkar pada kontestasi pilkada serentak pada bulan November 2024 mendatang.
“Jadi SK penunjukan Karateker diberikan kepada kader yang memiliki dedikasi, loyalitas, pengalaman dan kemampuan mengemban tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan konsolidasi di kabupaten – kota, “ujar Hendri Chistian Timisela kepada media ini, di Ambon Senin (17/06/24) malam.

Christian Timisela menegaskan, pemberian SK itu dengan memperhatikan sejumlah keputusan musyawarah Nasional antara lain;
Keputusan dewan pimpinan nasional SOKSI skep khusus/ Depinas SOKSI/III/2023 tentang penunjukan pelaksana tugas harian ketua umum dewan pimpinan nasional SOKSI masa bakti 2020-2025.
Pertemuan PLH Ketua Umum Depinas SOKSI, Drs Freddy Latumahina dengan kader SOKSI Provinsi Maluku tanggal 4 April 2024 di Jakarta.
Keputusan Pleno IV Depinas SOKSI tentang percepatan konsolidasi Depidar SOKSI se-Indonesia pada tanggal 5 April 2024.
Dan keputusan rapat pleno pelaksana karateker Depidar XXIV SOKSI provinsi Maluku pada tanggal 12 April 2024 tentang konsolidasi SOKSI kabupaten/kota se-provinsi Maluku.

Masi menurut Hendri Chistian Timisela, sejauh ini, penunjukan pelaksana karateker DPC SOKSI telah diserahkan kepada masing-masing ketua yakni Ketua DPC SOKSI Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Ketua DPC SOKSI Kabupaten Maluku Tengah dan Ketua DPC SOKSI Kota Ambon. Dan akan disusul dengan Kabupeten kota lainnya.

Partai Politik sekelas Golongan Karya (GOLKAR) dulunya menjadi dambaan masyakarat Maluku, selain Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Kini partai berlambang pohon beringin itu, tidak menampilkan performanya yang dulu. Semenjak partai ini dibawah manajemen mantan bupati, Ramli Umasugi, nampak jelas bahwa kedigdayaan parpol Golkar mengalami kemunduran. Ini lantaran ada sesuatu yang mesti diperbaiki kedepan.

Bahkan sepuluh ormas Partai Golkar seperti;
Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI)
Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro)

Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR)
Ormas yang didirikan, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI)
Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG)
Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).
Satkar Ulama Indonesia
Al-Hidayah Himpunan Wanita Karya
Majelis Dakwah Indonesia, sejauh ini apakah sudah difungsikan dengan baik’ atau hanya dibentuk dan nama orang-orangnya hanya sekedar mengisi komposisi plat form sebuah organisasi masyarakat? Ini yang mesti dievaluasi.

Sebab untuk menjadi ketika seorang direkrut dan dipercayakan menjadi kader harus orang-orang yang memiliki dedikasi, loyalitas, kemampuan mengemban tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan konsolidasi.

Meski begitu, fakta yang tersaji saat ini, perolehan suara partai Golkar provinsi Maluku, dalam sepuluh tahun terakhir mengalami penurunan suara, ini bisa dilihat dari posisi perolehan suara Golkar di semua kabupaten kota.

Pasca Pileg 14 Februari 2024 lalu, perolehan kursi di sebelas kabupaten kota dan provinsi sangat menurun jika dibandingkan dengan perolehan kursi pada pileg 2019. Pada pileg 2024, khusus untuk kota Ambon, partai Golkar hanya mendapat dukungan masyarakat kota Ambon hanya lewat tiga kursi, hilang satu kursi (pileg 2019, 4 kursi) dan DPRD Provinsi Maluku hanya 4 kursi’ dari sebelumnya enam (6) kursi hasil pileg 2019 lalu. Kondisi ini secara tidak langsung partai berlambang pohon beringin ini sudah pasti, duduk sebagai wakil ketua dan atau anggota biasa pada setiap komisi-komisi di DPRD Maluku sehingga berdampak pada nilai tawar bergening.

Menurunnya perolehan kursi di semua kabupaten kota se-, provinsi dan absennya perolehan kursi di DPR RI selama kurun 15 tahun terakhir, maka sudah jelas bahwa partai ini mulai kehilangan arah, sehingga diperlukan sebuah perubahan besar untuk mengembalikan Marwah partai dengan menempatkan orang-orang yang punya dedikasi, loyalitas, pengalaman dan kemampuan agar kedepan Golkar semakin disukai rakyatnya.

Partai GOLKAR provinsi Maluku harus bisa berkaca dari DPD Partai Golkar provinsi Maluku Utara yang pada pileg 14 Februari 2024 lalu, memperoleh kursi terbanyak yakni delapan (8) kursi. (L05)