AMBON, LaskarMaluku.com – Ratusan masa yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkot (Aska) Kota Ambon, menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Maluku dan Balai Kota Ambon. Aksi pun berlangsung ricuh.

Aksi yang berlangsung sekira pukul 11.00 WIT itu di Koordinator Lapangan (Korlap), Agus Pical dan Ketua Aska. Mereka mendesak Gubernur Maluku untuk segera mencopot Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Maluku, Muhammad Malawat dan Kepala Dishub Kota Ambon.

Mereka menilai, selama dua tahun menjadi Dishub Maluku, dirinya selalu mengabaikan apa yang diminta oleh para sopir angkot.

“Kami menuntut Regulasi Bagi Transportasi Online (Maxim) dan juga Terkait Dengan Kondisi Situasi Terminal Angkutan Kota,” tegas pendemo.

Menurut mereka, pemerintah saat ini menutup mata terhadap para sopir angkot.

“Setiap angkutan harus memiliki badan hukum. Sebab Ambon ini kecil. Kami minta copot Kadis Perhubungan Provinsi Maluku. selama dua tahun ini tidak ada kepedulian kepada sopir angkot,” tegas para pendemo.

Tidak terima dengan kehadiran Kasad Pol PP Provinsi Maluku, Titus Renwarin, masa aksi berteriak jangan terlalu  Parlente dan Pancuri 

Renwarin saat menemui para pendemo meminta para masa aksi untuk menunggu, sebentar dirinya beritahu kepada pimpinannya dulu dan selesai itu pihaknya akan  kembali menemui mereka.

“Jadi mohon tunggu sebentar,” tegasnya.

Didepan para pendemo, Kadis Perhubungan Maluku mengatakan, terkait dengan Pembekuan  kami akan penuhi permintaan bapak-bapak semua .

Pemerintah Provinsi (Pemprov), dalam hal ini Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Maluku, Muhamad Malawat menegaksan akan membekukan transportasi Online yakni Maxim.

“Saya berjanji Dishub Maluku Akan Bekukan Maxim. Janji tersebut ia sampaikan didepan ratusan Asosiasi Sopir Angkot (Aska) Kota Ambon, yang sedang menggelar aksi demonstarsi di depan Kantor Gubernur Maluku, Senin (30/9/202) yang dipimpin di Aska Ambon, Paulus Nikijuluw dan Agus Pical selaku penggung jawab.

“Saya berjanji kami akang berkordiansi dengan semua pihak untuk membahas pemembekukan Transporasi Maxim Online,” janji Malawat dihadapan ratusan pendemo.

Sementara itu, salah satu masa aksi mengatakan, kinerja Dishub Maluku selama dua tahun ini dinilai selalu ingkar janji.

Selama ini, pemerintah selalu mengutamakan Transportasi Online yakni Maxim ketimbang sopir angkot. Padahal Angkot lebih awal beroperasi ketimbang Maxim.

“Kami meminta segera untuk menutupi taxi Onlie Maxim. Sebab selama ini Maxim beropersai tidak mempunyai badan hukum dan Ijin Trayek,”ungkap masa aksi sembari menutupi badan jalan.

Aksi yang dikawal ketat oleh pihak keamanan TNI-Polri hingga Satpol PP tersebut masi berlanjut hingga saat ini.

Pantauan Media ini, sebelumnya  massa aksi ngamuk menutupi badan jalan di Kantor Balai Kota Ambon, lantaran salah seorang Pegawai Dishub melontarkan kalimat yang memicuh amarah massa.

Amarah para pendemo pun tidak terlerai. Alhasil massa langsung bergegas menutupi badan jalan. Pihak keamanan pun sempat kewalahan untuk menangkan masa aksi. (L06)