TUMBUR, LaskarMaluku.com – Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Melkianus Sairdekut mengajak masyarakat Tanimbar agar menghindari konflik dan politik identitas selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Tanimbar.
“Saat ini kita hidup di era demokratisasi terbuka dan era digitalisasi modern, oleh sebab itu mari saya mengajak kita semua agar terlepas dari sentimen primordialisme dan sektarianisme yang masih kuat mengakar dalam budaya kita,”kata Sairdekut saat melakukan kampanye terbatas dengan masyarakat Desa Tumbur, Kecamatan Wertamrian, Rabu (2/10/2024).
Dihadapan masyarakat Desa Tumbur, Eky sapaan akrab Sairdekut menegaskan bahwa dirinya dan calon wakil Kelvin Keliduan telah difitnah di berbagai tempat terkait dengan politik identitas.
“Kami difitnah, dipolitisasi, bahwa Melkianus-Kelvin bukan Katolik. Ini bukti persaingan yang tidak sehat. Saya mau katakan untuk semua masyarakat Tanimbar bahwa hati kami berdua adalah hati untuk mau melayani. Sekali lagi hati kita untuk melayani masyarakat Tanimbar. Karena kecintaan kami untuk Tanimbar, kami berdua rela datang untuk menjaga Tanimbar agar tidak jatuh ke tangan yangh salah,”tegasnya.
Pilkada, sambung Sairdekut hanya tersisa 56 hari saja. “Mari kita jaga masing-masing desa dan negeri kita. Mari kita wartakan terus kepada sesama keluarga kita soal kerja-kerja untuk kebaikan kita kedepan. Saya yakin masyarakat akan memberikan kepercayaan bagi saya dan wakil saya untuk benahi Tanimbar ini secara pelan-pelan,”kata Sairdekut penuh optimis.
“Kalau saudara-saudara di Tumbur ini punya hati yang sama untuk kita mau selamatkan dan jaga Tanimbar ini, kasih kesempatan kepada saya untuk kita perbaiki kondisi menuju ke arah yang lebih baik,”ungkap mantan Wakil Ketua DPRD Maluku ini.

Hentikan Kumpul KTP
Sairdekut mengingatkan masyarakat di Tumbur untuk menghindari pengumpulan KTP oleh pihak-pihak tertentu.
“Kami telah mendapat masukan informasi bahwa, ada yang sudah mulai mengumpulkan KTP. Saya mau sampaikan bahwa mari kita ciptakan Pilkada Serentak di Bumi Duan Lolat dengan bersih supaya pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang berharga dari hati masyarakat bukan karena uang,”tegasnya.
Dirinya mengajak masyarakat Tumbur agar belajar dari pengalaman Pemilu kemarin yang marak dengan politik uang.
“Untuk Pilkada di Tanimbar jangan lagi pengalaman itu terulang. Orang Tumbur tidak boleh dihitung dengan uang, tidak boleh dihitung dengan barang. Kita harus berikan edukasi politik yang positif kepada masyarakat,”harap Eky seraya menambahkan, harga diri masyarakat Tanimbar lebih tinggi dibandingkan uang dan barang. Ini perlu saya tegaskan supaya jangan sampai Tanimbar ini jatuh ke tangan orang-orang yang salah. (L03)
