AMBON, LaskarMaluku.com – Wanita Katolik RI Dewan Pengurus Daerah (DPD) Maluku-Maluku Utara merupakan satu dari 10 DPD yang dipilih Dewan Pengurus Pusat (DPP) untuk melaksanakan program Pelatihan Literasi Digital atau Tular Nalar.
“Kita patut bersyukur karena DPD Maluku diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ini, dimana program ini diinisiasi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Bersama Love Frankie dan didukung oleh Google.org. Tular Nalar hadir sebagai Solusi Pembelajaran Online, dengan tujuan untuk membantu public dalam mengindentifikasi HOAKS melalui literasi media dan pemikiran kritis,”demikian disampaikan Person in Charge (PIC) kegiatan Deliana Masela dalam sambutannya dalam kegiatan Tular Nalar yang dilakukan DPD Maluku-Maluku Utara yang dipusatkan di halaman Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph, Passo, Kota Ambon, yang melibatkan 130 orang pra lansia hingga lansia baik dari umat Katolik maupun non Katolik.
Menurut Deliana yang juga menjabat Anggota Presidium II Wanita Katolik RI DPD Maluku-Maluku Utara, Tular Nalar telah hadir selama 3 tahun dengan focus capaian yang berbeda tiap tahunnya. Fokus utama jangkauannya untuk anak muda calon pemilih pemula serta warga pra Lansia hingga lansia.
“Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah, membekali kaum lansia dalam menavigasi/menyaring Informasi dengan berpikir kritis dan bijak diruang DIGITAL,”jelasnya
Sementara itu, Anggota Presidium I Paulina Wokanubun dalam sambutannya mengatakan bahwa Tantangan di ruang digital semakin besar, dimana konten-konten negatif terus bermunculan. Kejahatan di ruang digital terus meningkat.
“Hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,”jelas Wokanubun.
Lantaran itu, dirinya mengajak kita semua agar terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif…banjiri terus,.. isi terus dengan konten-konten positif.
“Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, yang menyerukan perdamaian,”harapnya seraya menambahkan, internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, membuat UMKM meningkat.
Masih menurutnya, literasi digital adalah kerja besar pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang terbuka mata di era digital.
“Saya memberikan apresiasi kepada lembaga dan berbagai komunitas yang terlibat dalam program literasi digital nasional ini. Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,”harapnya.
Pelatihan ini terdiri dari empat segmen utama: “Lansia Berbudi Cegah Penipuan”, “Lansia Berbudi Saat Pemilu”, “Menjadi Bugar Mengindera Hoaks”, dan “Senam Bersama Lansia Bugar Digital”.
Setiap segmen dirancang tidak hanya untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk memfasilitasi interaksi dan meningkatkan kepercayaan diri peserta.
Nampak para peserta begitu antusias dan bergembira dalam mengikuti kegiatan Tular Nalar ini dari awal hingga selesai, dan aktif menyampaikan pendapat dalam kelompok masing-masing.

Kegiatan Tular Nalar juga dikemas dengan pelayanan Kesehatan secara gratis bagi para lansia yang hadir.
Salah satu peserta yang juga Wakil Ketua Cabang St Fransiskus Xaverius Katedral Ambon, Benedikta Horokubun mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan.
“Pelatihan ini sangat penting untuk kami, karena kami belajar bagaimana mengenali informasi yang benar dan tidak terpengaruh oleh hoaks. Ini adalah langkah besar untuk menjaga kesehatan mental kami,” jelasnya seraya berharap menjelang Pilkada serentak ini, kita semua bisa lebih cerdas dalam mengeliminir informasi-informasi yang bersifat hoax.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Vikjen Keuskupan Amboina, RD Anthon Kewole (L02)
