AMBON, LaskarMaluku.com – Mantan Gubernur Maluku dua periode, Brigjen TNI (purn) Karel Albert Ralahalu menuding calon wakil gubernur Maluku Michael Wattimena berhalusinasi dalam kampanyenya di Kota Tual belum lama ini.
Pasalnya, dalam kampanye tersebut Wattimena yang didampingi calon gubernurnya Murad Ismail mengaku jika dirinya mempunyai andil besar dalam Pembangunan Jembatan Merah Putih (JMP) di Kota Ambon.
“Jangan berhalusinasilah, sampaikanlah pesan kepada masyarakat sesuai data dan fakta. Jangan melakukan pembohongan publik, sebab cara-cara demikian tidak fair dan tidak mendidik masyarakat,”kata Ralahalu kepada media ini di Ambon.
Menurut Ralahalu, ide pembuatan jembatan merah putih itu dulunya berasal dari dirinya, dan didukung penuh oleh kepala Dinas PU Maluku kala itu, almarhum Ir Anton Sihaloho dan beberapa anggota DPRD Provinsi Maluku, diantaranya Komisi C (saat ini komisi III) dan sebagian lagi dari Komisi A, termasuk mantan sekda Maluku, Husein Soulissa yang kalau itu berada di Komisi A.
“Ide itu disambut baik hingga perjuangan kami melakukan lobi dan komunikasi dengan pemerintah pusat. Ini kemudian disambut baik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden lalu meminta Menteri PUPR, Djoko Kirmanto untuk mengawal Mega proyek dimaksud. Puji Tuhan ketika dipresentasikan, keinginan besar itu, diterima oleh pemerintah pusat dan dimasukan kedalam proyek multiyear. Setelah disetujui diikuti dengan peletakan batu pertama pasca dilaksanakannya Sail Banda, hingga rancangan pembangunan berkelanjutan,”jelas Ralahalu seraya menambahkan, kini Jembatan penghubung ini, telah dinikmati masyarakat sampai saat ini.
“Jadi sekali lagi, kita jangan menyampaikan materi kampanye, sekedar menarik simpatik, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan yang ada,”tudingnya.
Masih menurut Ralahalu, dilaksanakan peletakan batu pertama, Jembatan Merah putih, pada tahun 2011, dan dana penunjangnya multi years,.
“Jadi jangan kampanye lalu ngomong kalau tidak ada saya dana tidak dijalankan. Sejumlah pihak ikut membantu mengkomunikasikan bersama perjuangan kita kala itu, mereka yang saya sebutkan adalah anggota DPR dan DPD RI, Jon Toisutta, Sonny Waplauw, Hamzah Sangadji, Pak Jack Ospara salah satu anggota DPD RI,”jelas Ralahalu.
Lantaran itu, Ralahalu mengingatkan masyarakat Maluku supaya cerdaskan memilih pemimpin. Sebab jika salah memberikan pilihan maka kondisi yang dialami lima tahun silam, akan kembali terulang.
“Saya berharap inilah masanya, bahwa Maluku harus kembali lagi untuk menjemput masa Indonesia emas 2045, kalau kita salah memilih pemimpin maka kita akan tetap berada pada kondisi keterpurukan, keterbelakangan. Untuk itulah pak Jafry Apollo Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas adalah solusinya,”saran Ralahalu.
“Jika calon gubernur dan calon Wakil Gubernur dengan jargon Beta Janji, Beta Jaga ini terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Maluku saya jamin keduanya dengan pengalaman paduan militer dan sipil, Pak JAR dengan latar belakang Militer dan sebagai teritorial, juga di pemerintahan dan pengalaman di Menkopolhukam, demikian di Depdagri saya yakin beliau memahami betul birokrat pemerintahan, memanage pemerintahan dibandingkan dengan calon-calon yang lain, “Ingat Ralahalu.
Sehingga birokrasi pemerintahan di Maluku akan semakin membaik. (L05)