AMBON, LaskarMaluku.com – Forum Media Inklusi Kota Ambon yang pembentukannya didorong oleh Lembaga Rumah Generasi sebagai mitra yayasan BaKTI dalam Program INKLUSI (Kemitraan Australia Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) adalah mitra strategis Program INKLUSI untuk pemberitaan yang inklusif.

Oleh sebab itu, Forum Media Inklusi ini mempunyai peran yang sangat strategis untuk memperkuat pemberitaan yang inklusif. Pemberitaan yang berperspektif gender, anak, disabilitas, dan kelompok minoritas dalam mendukung perubahan kebijakan dan kehidupan yang inklusif

Demikian disampaikan Wakil Direktur Rumah Generasi Oktovianus Pattikawa dalam diskusi tematik Forum Media Inklusi, di kantor Rumah Generasi, Selasa (8/10/2024).

Wakil Direktur Rumah Generasi Oktovianus Pattikawa

Menurut Pattikawa, Program INKLUSI secara tema besar memastikan semua orang mendapatkan fasilitas dan bisa menerima asas manfaat dari proses pembangunan. “Termasuk teman-teman yang selama ini bagi kita termarginalkan. Ada berbagai kelompok orang yang dalam kehidupan sehari-hari dimarginalkan oleh lingkungan sendiri, disabilitas, sakit kusta, perempuan, anak, perempuan korban kekerasan. Ini yang perlu kita dorong agar mereka terbebas dari stigmatisasi dan pelabelan yang dapat mendiskreditkan mereka,”ungkapnya.

Dikatakan, belakangan ini kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan sangat tinggi di Kota Ambon. Lantaran itu, media mempunyai peran penting dalam mengadvokasi sekaligus melakukan upaya-upaya pencegahan melalui pemberitaan yang edukasi.

“Program ini akan sukses jika ditunjang juga dengan pemberitaan yang inklusif. Karena teman-teman pers selama ini sudah turut berpartisipasi dalam mendorong seluruh proses yang dilakukan Rumah generasi,”ungkap Okto seraya menambahkan, diskusi-diskusi seperti ini perlu dilakukan secara rutin untuk mengevaluasi kendala dan tantangan yang ditemui sehingga bisa mencari solusi bersama.

Senada dengan itu, Asisten Program Inklusi Rumah Generasi Yunita Luhulima mengatakan, media merupakan pilar penting dalam memastikan pemberitaan yang inklusif sekaligus mengedukasi dan membangun masyarakat yang sadar inklusif. 

Diskusi melibatkan sejumlah jurnalis dari media cetak, media elektronik dan media online, dimana masing-masing saling bertukar pengalaman dan kendala-kendala yang ditemui di lapangan serta mencari solusi untuk menjadi suatu kekuatan bersama dalam mendorong Kota Ambon menuju kota inklusif melalui pemberitaan yang inklusif. (L02)