AMBON, LaskarMaluku.com – Kalimat ‘Katong Seng Takut Ose” keluar lantang dari mulut Ketua tim relawan Paslon LAWAMENA par Maluku pung bae, Sam Latuconsina dan tim pemenangan Rofik Akbar Afifudin ketika kampanye Akbar dilaksanakan di Lapangan Merdeka (Lapmer) Ambon, Rabu, (13/11/2024) sore.

Pengerahan dan konsentrasi massa diarahkan ke Lapmer dimulai dari sekira jam 11.00 WIT hingga pukul 14.00 wit. Dan hasilnya hampir kurang lebih lima ribu orang memadati lapangan upacara itu.

Kalimat KATONG SENG TAKUT OSE (Kami tidak takut kamu) jika disimak sepertinya ada alarm bahaya atau peringatan (warning) kepada mantan gubernur Maluku, Drs Murad Ismail. Peringatan itu keluar dari tim kampanye menyusul tindakan sewenang-wenang dari pensiun Polri itu, yang dalam arah dan kebijakannya dinilai telah menyalahi aturan dan norma termasuk etika komunikasi, yang tidak santun dan elegan.

Bahkan sejumlah kegagagalan dari kepemimpinan duet Murad Ismail dan Barnabas Orno meninggalkan luka batin bagi masyarakat Maluku. Ini keluar dari mulut para tim relawan pemenangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Maluku 2024-2029, HL-AV.

Borok yang ditinggalkan Murad Ismail yang keluar dari mulut anggota DPRD provinsi Maluku, parpol PPP Rofik Akbar Afifudin, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fransisko Alimudin Kolatlena, bahwa MI telah membuat sebuah kebijakan yang gagal terhadap Provinsi Maluku.

Dalam sejarah, provinsi yang berdiri sejajar dengan tujuh provinsi lainnya di Indonesia, mengalami kemunduran karena meningkatnya angka pengangguran di tingkat 0’16 persen dari pengangguran nasional hanya 0’4 persen. Ini belum termasuk dengan beban hutang daerah yang ditinggalkan Murad Ismail senilai Rp 720 Milyar.

“Siapapun yang terpilih jadi gubernur nanti, kerja untuk bayar hutang, tiap tahun katong (kita) bayar Rp 136 M pertahun, “teriak Rofik Akbar Afifudin, sembari mengingatkan kepada masa pendukung calon gubernur dan calon wakil gubernur Maluku HL-AV,.

“Kalau semasa kepemimpinan MI, kasi tinggal utang untuk daerah, tidak tinggal di rumah dinas, kurang sinergis dengan kita di DPRD Maluku, pemimpin yang suka bamaki, suka undang mahasiswa untuk berkelahi, kurang datang ke kantor, itupun kalau datang, pegawai sudah mau pulang kantor, samua ini bukan kita fitnah bapak Ibu tetapi fakta yang kita alami saudara-saudara,”teriak Rofik dan Alimudin Kolatlena, mantan anggota DPRD provinsi Maluku dan kini menggantikan Hendrik Lewerissa di DPR RI ini.

Diakhir orasinya Rofik kemudian berteriak keras kalau, “KATONG SENG TAKUT OSE”

Pernyataan ini jika dilihat pastinya ada sebuah peringatan keras kepada MI, yang disinyalir terkait dengan indikasi penyalahgunaan kewenangan baik dana SMI, hingga sejumlah proyek-proyek bermasalah yang terdapat dilingkup Dinas PUPR dan Dinas Pendidikan dan kebudayaan provinsi Maluku yang hingga kini masih dijabat oleh PLT Insum Sangadji.

Dana 700 M yang dipinjamkan dari PT SMI dengan dalil untuk pemulihan ekonomi masyarakat Maluku pasca Covid 19 tahun 2020 silam. Sayangnya dana itu ketika proses peminjamannya sama sekali tidak diketahui DPRD Provinsi Maluku.

Bahkan dalam proses arah dan penggunaan dana ini sendiri, diduga kuat terjadi penyalahgunaan kewenangan.

“Masa dana dipakai untuk bangun trotoar di dalam kota, masuk logika ka seng, “teriak ketua tim pemenangan Ir Said Assagaf, yang adalah mantan gubernur Maluku, seraya mengemukakan selama 38′ setengah tahun menjadi pegawai mengaku telah bekerja sama dengan tujuh gubernur, dan pegawai tidak pernah mendapat tekanan dalam bekerja.

“Beta ini 38′ setengah tahun lebih kerja di lingkup pemerintah provinsi Maluku dan bekerjasama dengan 7 gubernur seng pernah ada tekanan kepada pegawai. Pegawai ditempatkan pada jabatan tidak sesuai bidang ilmu. Beta tau pegawai di kantor gubernur sana adalah pegawai dengan sumber daya manusia (SDMnya)  sangat bagus. Hei para pegawai Kantor gubernur Maluku, mari keluar jang takut, jangan pilih pemimpin seperti itu lagi, nanti dong tambah sengsara. Kalian berhak memilih sesuai hati nurani,”teriak  Said Assagaf sembil mengarahkan tangannya ke kantor gubernur, ini kemudian diikuti sorak tepuk tangan dari massa yang hadir di LapMer.

Teriakan Katong Seng Takut Ose menandakan kalau kekuasaan presiden Prabowo Subianto, yang juga ketua umum dan penasihat Parpol GERINDRA semakin menandakan peringatan kepada MI bahwa bakal ada sesuatu yang akan menyusul kemudian.

Ribuan masa yang memadati Lapangan Merdeka untuk mengikuti kampanye LAWAMENA dihibur oleh penampilan artis Riza Rumor, Rayen Pono Pasto, Ona Hetharia, Aries Tita, Chaken Supusepa, Galaks, The Soja, Axel Robert, dan Tenny Manina

Dan diakhir kampanye Akbar itu, calon wakil gubernur Maluku, Abdul Vanath menyanyi lagu, “Donci Vor Mama”. (L05)