AMBON, LaskarMaluku.com – Sejumlah pelanggan air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ambon, dibuat resah oleh oknum pegawai perusahaan plat merah milik pemerintah kota Ambon ini. Sejumlah tagihan bulanan dari pelanggan yang sudah ditagih, tidak pernah disetor ke pihak pengelola keuangan milik pemerintah kota Ambon.

Perbuatan oknum pegawai PDAM ini, tentu meresahkan para pelanggan disejumlah RT/RW di wilayah Vihara, Oikumene dan Benteng Atas (Bentas) RT 02/RW 004 Kelurahan Air Salabor Kecamatan Nusaniwe kota Ambon. Demikian halnya pelanggan PDAM di RT 005/RW 007 Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe kota Ambon.

Khusus untuk palanggang PDAM di RT 02/RW 004 Bentas, misalnya, rata-rata pelanggan menyetor ke oknum pegawai PDAM ini, setiap bulan, karena jika menunggak misalnya pasti terkena denda, dan atas kepercayaan proses penyetoran berlangsung ketika terjadi proses pencatatan meteran.

Apalagi oknum pegawai ini datang mencatat meter ikut menyertakan mesin pencetak tagihan. Dan pelanggan langsung membayarkannya ke yang bersangkutan. Hanya saja selama proses kepercayaan itu oknum pegawai ini tak pernah menyetor ke kantor PDAM ada yang enam (6) bulan, ada pula yang tiga (3) bulan. Tapi ketika kondisi ini berlangsung, nampaknya tidak ada pengecekan dari pihak keuangan misalnya.

Bahkan pihak pelanggan tiba-tiba di datangi oleh pelanggan untuk menagih dan mengeluarkan ancaman pemutusan meteran. Kondisi ini berdampak pada faktor ketidaknyamanan pelanggan, lantaran pelanggan telah memenuhi kewajibannya tanpa beban apapun.

Sejumlah pelanggan yang ditemui media ini lantas merasa kecewa terhadap petugas yang mendatangi mereka, datang dengan nada ancaman untuk memutuskan meteran.
Kendati begitu, terungkap kalau selama ini palanggang menyetor ke oknum PDAM ini,

“Terus terang kita setor ke dia itu atas saling kepercayaan karena dia datang dengan seragam PDAM kota Ambon, kemudian dia bawa mesin cetak resi pembayar, jadi kami setor kedia, dan itu selama enam bulan, ada yang tiga bulan, tetapi ada jug penyetoran melalui agen-agen resmi, seperti Indomaret dan atau Alfamidi atau langsung ke kantor PDAM, “kata bapak Theo Letelay kepada LaskarMaluku.com, Rabu (8/10/25) siang.

Beberapa keluarga ketika ditemui, ada yang membayar punya tunggakan diatas tiga juta, ada yang satu juta rupiah, enam ratus ribu rupiah hingga diatas satu juta rupiah, padahal menurut mereka tiap tagihan bulanan tetap disetor atau bayar ke oknum pegawai ini.

“Kemarin petugas PDAM datang katong, bawa tagihan Rp 1 juta lebih, Beta (saya) kaget lai, padahal Katong ini setiap bulan bayar ke pegawai ini atas dasar kepercayaan tadi itu, tapi kalau sudah begini nanti Katong ke kantor PDAM untuk lapor ulah pegawai tersebut, jelas ibu Eby Talakua.

Sementara itu, Direktur PDAM kota Ambon, Drs Piter Saimima mengaku masi berada di luar daerah, dan belum begitu mengetahui. Dia bahkan meminta konfirmasi para pelanggan

“Maaf saya lagi di luar daerah pak, Mohon bantuan bisa dapat salah satu pelanggan punya nama dan nomor ID pak agar saya bisa bilang staf cek pada biling kita, makasih, “pinta Pieter kepada media ini via WAnya, Rabu (8/10/25).

Semestinya para pegawai dan atau petugas PDAM yang mendatangi pelanggan setidaknya saling memberikan informasi kepada pimpinan, terkait dengan kondisi yang tengah dihadapi. Ini yang tentu sangat disayangkan.

Dan jika terjadi unsur sengaja dan atau terdapat kelalaian dalam hal ini, Walikota Ambon, Drs Bodewin Wattimena perlu mengambil langkah pasti, guna menghindari kebocoran dana di tubuh PDAM. Apalagi ditengah kondisi keuangan daerah yang lagi tidak stabil.

Disisi lain diperlukan Penempatan sumber daya manusia (SDM) yang handal untuk mengisi jabatan strategis PDAM saat ini, guna mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap menejemen PDAM.

“hasil seleksi kan sudah ada sebaiknya pa walikota sebagai Kuasa Pemilik Modal ( KPM ) harus segera melantik, calon direktur yg baru sesuai hasil seleksi terbuka dilaksanakan oleh Pemkot, ” kata salah satu sumber anonim yang tak ingin disebutkan namanya mengemukakan.

Sebelumnya Walikota Ambon dihadapan sejumlah media telah merespon ketika wawancara di depan ruang Auditorium Unpatti bukan membiarkan seorang pensiunan bertengger di PDAM Perumdam TY. Dengan keahlian dan pengalaman tentu tidak berimbang, maka diperlukan sebuah kebijakan baru untuk menyelamatkan PDAM dari krisis kepercayaan. Ini belum termasuk sejumlah persoalan yang hingga kini belum tuntas diselesaikan. Salahsatu kerjasama dengan PT Pelindo soal pemasok air bersih.

“Proses pembenahan mesti dilakukan jika perlu dilakukan audit internal, “kata sumber ini, seraya mengajak masyarakat untuk mengunduh aplikasi dan atau proses pengaduan 24 jam dapat melalui Aplikasi CIS, Call Center bebas pulsa: 0800-192-6666, WhatsApp 0812-331-6666 serta bagaimana cara cek tagihan PDAM online?

Cek Tagihan PDAM Melalui Aplikasi E-Wallet
Buka aplikasi e-wallet yang Anda gunakan.
Pilih menu “Pembayaran” atau “Tagihan”.
Pilih kategori “Air” atau “PDAM”.
Masukkan nomor pelanggan Anda, lalu informasi tagihan akan ditampilkan.

Sementara itu Direktur Utama PDAM Ambon, Ir Pieter Saimima yang dikonfirmasi sementara berada di Jakarta. Dirinya berjanji kembali, Senin tanggal 13 Oktober 2025 langsung memberikan keterangan resmi ke media.

“Saat ini tim audit internal sementara melakukan pengawasan audit internal di semua pelanggan PDAM yang ada di Bentas. Tim bekerja mulai dari tanggal 6 – 10 Oktober 2025. Hasil pengawasan ini akan saya sampaikan ke publik pada hari Senin tanggal 13 Oktober 2025,”janji Saimima ketika dikonfirmasi via telepon. (L05)