AMBON, LaskarMaluku.com – Guna membahas pengembangan program pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), serta mendorong kolaborasi yang lebih konkret antara Rutan Ambon dan Pemerintah Kota Ambon dalam mendukung proses reintegrasi sosial para warga binaan, Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon, Ferdika Canra, melaksanakan kunjungan silaturahmi ke Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, pada Rabu (09/07). Kunjungan tersebut juga dalam rangka memperkuat sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan pemerintah kota Ambon.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menyambut silaturahmi ini, seraya menegaskan bahwa Pemerintah Kota Ambon siap membuka ruang kolaborasi dengan Rutan Ambon, sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan pembinaan yang inklusif dan berorientasi pada pemulihan sosial.
“Prinsip kami sederhana, semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, sama halnya dengan warga binaan yang harus diperlakukan dengan pendekatan yang adil dan penuh harapan, jadi Pemerintah kota sangat mengapresiasi upaya Rutan Ambon dalam memberikan pembinaan yang humanis,”kata Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.
Silaturahmi ini juga sejalan dengan semangat pelaksanaan 13 Akselerasi Kinerja Pemasyarakatan yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan, terutama pada aspek pembinaan, penguatan sinergi, serta peningkatan pelayanan publik.
Selain menjadi ajang tukar gagasan, pertemuan ini menjadi simbol kuat bahwa pemasyarakatan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya institusi semata.
“Kami akan mengkoordinasikan dengan dinas terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Koperasi dan UMKM, untuk merancang bentuk kerja sama yang konkret, khususnya dalam pelatihan kerja dan pemberdayaan pasca-pembebasan,”ujar wattimena.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon, Ferdika Canra mengatakan, keberhasilan pelaksanaan pembinaan di Rutan sangat bergantung pada dukungan lintas sektor, termasuk keterlibatan langsung pemerintah daerah salah satunya Pemerintah kota Ambon.
Menurutnya, program pembinaan tidak hanya sebatas kegiatan rutin di dalam rutan, tetapi juga harus menjangkau aspek kemandirian, keterampilan, dan mental spiritual WBP agar mereka benar-benar siap kembali dan diterima di tengah masyarakat.
“Pembinaan yang kami jalankan tidak akan efektif jika hanya dilakukan secara internal. Diperlukan sinergi yang kuat dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah. Karena pada akhirnya, warga binaan akan kembali ke masyarakat. Mereka perlu diterima, diberi kesempatan, dan dibekali kemampuan yang relevan,” ujar Ferdika.
Beberapa program pembinaan yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain pelatihan kerja berbasis potensi lokal, peningkatan kegiatan kerohanian, pembinaan karakter, serta program kewirausahaan.
Ferdika juga menyampaikan keinginan Rutan Ambon untuk menjajaki peluang pelibatan warga binaan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan melalui kerja sama yang legal dan terstruktur.(L06)