AMBON, LaskarMaluku.com – Ir H Said Assagaf adalah seorang birokrat dan politikus. Ia adalah gubernur Maluku periode 2014 – 2019 itu telah pergi untuk selamanya menghadap sang khalik. 

Khabar meninggalnya maestro birokrat pemerintah provinsi Maluku ini, membawa duka yang mendalam bagi masyarakat Maluku. 

Hampir semua laman media sosial, seperti Facebook, Twitter, group whatsApp tidak luput dari banjir ucapan duka mendalam, kepada almarhum. 

Ia seorang pemimpin rakyat yang humanis dan suka berbagi, dan kecakapan beliau dalam atasi pelbagai persoalan pemerintahan. 

Ia suka bercerita dengan insan pers, jadi wajar saja kalau kalangan insan pers Maluku turut memberikan ucapan duka yang mendalam kepada sosok yang bersahaja dan humanis ini. Ia pergi dan tak kembali. 

Ia pergi tanpa pesan yang ada hanya meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Maluku. “Pergi Tanpa pesan,  setelah menjalani perawatan intensif dan meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM Jakarta, Minggu (30/11/2025), sehari sebelumnya Sabtu (29/11/2025 beliau ulang tahunnya ke-72,

Wartawan senior Novi Pinantoan menilai figur pak Bib adalah paket lengkap karena berdiri dengan lima gubernur lainnya. 

Senyumnya manis dan raut wajah bangga meliputinya itulah kenangan manis beta dan beliau dari sekian banyak memori kami.

“Kini beliau telah tiada, selamat jalan Pa Bib. Tenanglah disana, Tuan menyertaimu, “ucapan sedih dari Novi Pinantoan jurnalis Senior Suara Maluku.

Pak Bib sapaan akrabnya merupakan birokrat yang memulai karier dari bawah.

Almarhum Said Assagaff lahir di Ambon, pada 29 November 1953 adalah Gubernur Maluku yang menjabat sejak 10 Maret 2014. 

Sebelumnya Said Assagaff pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Maluku sejak 15 September 2008 hingga 15 September 2013, dan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku tahun 2008.

Pada perhelatan pemilihan kepala daerah, periode 2014-2019 pasangan Bib Assegaf dan Andrias Rentanubun, dikalahkan oleh pasangan Murad Ismail dan Barnabas Nataniel Orno. Meski begitu kehidupannya sebagai seorang politikus, selain birokrat murni, tidak berakhir, Ir Said Assegaff pada proses perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 lalu, khususnya di provinsi Maluku, ia ditunjuk menjadi ketua tim pemenangan, koalisi partai politik (Parpol) pengusung bakal Calon Gubernur Maluku periode 2024-2029, Hendrik Lewerissa Dan Abdulah Vanath.

Penunjukan dirinya itu,  saat rapat perdana di Hotel Elizabeth, Jumat (13/09/2024).

Tujuan rapat itu adalah untuk memenangkan pasangan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath.

Menariknya, pada rapat itu, Said Assagaff ditunjuk sebagai ketua Tim pemenangan untuk maju bertarung di pilkada Maluku tanggal 27 November 2024 lalu, lantaran figur Said Assegaff dikenal luas oleh masyarakat Maluku dan track recordnya yang baik menjadi modal pengalaman untuk mengkanvaskan lawan politik di pilkada 2014-2019 silam. 

Disamping pengalaman yang pernah memimpin Maluku dan bertengger pada birokrat, kurang lebih 30 tahun, Publik Maluku tahu persis beliau adalah mantan Sekda Maluku, Wakil Gubernur dan mencapai akhir kariernya sebagai seorang politikus dan menjadi orang no satu (1) di Maluku. Atas kematangan politik itu, Said Assegaff dipercayakan sebagai tim pemenangan.

Saat amanah itu diletakkan diatas pundaknya, Said Assagaff mengemukakan kalau sosok Hendrik-Vanath adalah pasangan yang pas, pasangan yang rendah hati yang bisa membuat Maluku sejajar dengan provinsi lain.

“Untuk membangun Maluku tidak gampang, kita ingin kedepan Maluku lebih bagus kebijakan-kebijakan pasangan Hendrik dan Abdulah vanath lebih pro rakyat,” ucap Assagaf kepada wartawan.

Dulu waktu saya menjadi gubernur Maluku lanjutnya, mendatangkan presiden ke Maluku sebanyak 7 kali, tapi sekarang kini semuanya hilang Selama masa kepemimpinan gubernur sekarang yang dimaksud (adalah Murad Ismail red)

“Saya yakin dibawah kepemimpinan Pak Hendrik Lewerissa dan Abdulah Vanath Maluku akan Lebih Maju. Tapi sayangnya harapan itu melesat dari perkiraan. 

Paket pemenangan, pasangan nomor urut 3 pemilihan Kepala daerah dengan tagline “Par Maluku Pung Bae”, LAWAMENA, ini, sudah tidak lagi harmonis 

Saat itu, Selasa (19/8/25) di gedung aspirasi masyarakat Karang Panjang Said Assegaff selaku Ketua tim pemenangan mengakui kalau dirinya telah menasehati kedua pemimpin Maluku ini, untuk menjaga kekompakan.

“Saya sudah selesaikan tadi dengan pak gubernur dan wakilnya, saya pernah alami hal yang sama di jaman saya pak Karel dan pak Memet, ” terang mantan gubernur Maluku Ir, Said Assagaf kepada media ini sesuai ikut menghadiri HUT Provinsi Maluku yang ke-80 di gedung DPRD provinsi Maluku Karang Panjang Ambon. Namun nasihat yang diberikan berlalu begitu saja, hingga beban konflik internal di kedua pemimpin pilihan rakyat Maluku ini, dan oleh para loyalis Lawamena dan atau para buzernya tak mampu membendung konflik internal, bahkan para loyalis dan buzernya kadang menjadi penyulut keretakan. Andainya saja nasihat ketua tim pemenangan ini diikuti, maka almarhum pasti tersenyum diakhir hayatnya, namun ia telah tiada dan pergi tanpa pesan apapun kepada kedua pemimpin Maluku  itu. 

Hanya terlihat di laman FB terdapat kalimat “atas nama keluarga turut berlangsung Kawa,”. Semoga tidur panjangmu membawa pesan damai bagi Maluku.(L05)