AMBON, LaskarMaluku.com— Satu unit speedboat “Dua Nona” dari Manipa menuju Tahoku-Ambon tenggelam di laut Manipa, Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat, pada dini hari, Jumat (3/1/2025).
Dari kecelakaan laut ini menyebabkan delapan orang penumpang speedboat naas ini ditemukan tewas, sementara puluhan lainnya selamat.
Informasi yang diterima, speedboat yang tenggelam bernama lambung Dua Nona. Speedboat ini berasal dari desa Tahalupu hendak menuju Manipa Pulau Ambon atau tepatnya di Pelabuhan Tahoku, Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Di tengah perjalanan, kecelakaan pun terjadi saat berada di perairan dusun Samala, Desa Luhutuban, Kecamatan Kepulauan Manipa sekira pukul 10.00 WIT.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media dari salah satu Warga yang saat itu berada di TKP, Ibrahim Rarmon, membenarkan bahwa akibat dari kecelakaan laut Speedboat yang hendak dari Desa Tahalupu menuju Manipa ke Tahoku pulau Ambon itu banyaknya penumpang diatas kap atau dek speed kemudian diikuti dengan muatan lainnya.
“Kalau soal keadaan laut itu memang teduh, dan kecelakaan itu tepatnya di dusun Samala Desa Luhutuban. Namun kemudi pada Speedboat itu mungkin terbalik lalu ada Gelombang kecil yang tiba-tiba menghantam pada Speedboat tersebut dan disitulah telah terjadi kecelakaan,” ujar Tarmon.
Namun, ada yang menyebutkan speedboat menabrak batang pohon yang hanyut hingga menyebabkan body speed patah, namun ada yang mengaku karena gelombang dan terbalik.
Peristiwa ini dibenarkan Kapolsek Manipa, Ipda Edwin R. Mangare. mengaku lokasi tenggelamnya speedboat merupakan perairan bergelombang.
“Memang disitu jalur gelombang. Info dari nahkoda speedboat banyak (penumpang) naik di kap (atap speedboat). Delapan (8 yang meninggal dunia),” kata Edwin melalui pesan whatsappnya.
Edwin mengatakan, speedboat tersebut mengangkut penumpang kurang lebih 30 orang. Semuanya telah ditemukan. Delapan diantaranya meninggal dunia. Dari korban meninggal, terdapat anak-anak dan perempuan.
“Karena ada kapal nelayan yang bantu (evakuasi), ditambah masyarakat. Di TKP ada 1 personel ditambah bhabinsa,” tambahnya.
Dan dari kejadian itu, saat ini pihaknya masih terus menghimpun data kecelakaan, termasuk mendata para korban. “Sementara himpun (data korban), nanti kalau sudah lengkap saya sampaikan,” pungkasnya. (L04).