AMBON, LaskarMaluku.com— Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Maluku menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, yang dirangkai dengan pemaparan perkembangan ekonomi dan inflasi Maluku sepanjang tahun serta penganugerahan Mitra Strategis KPwBI Maluku 2025, Rabu (3/12/2025), di Ambon.
Acara dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perbankan, pelaku usaha, akademisi, serta mitra strategis BI. PTBI 2025 mengusung tema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi”, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor di tengah dinamika perekonomian nasional.
Kepala BI Maluku Mohammad Latief dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas sinergi yang terus terbangun. Ia menegaskan bahwa ekonomi Maluku tetap menunjukkan fundamental yang kuat di sepanjang 2025.
“Kondisi ekonomi Maluku hari ini masih menunjukkan fundamental yang cukup kuat dengan pertumbuhan 4,31 persen pada Triwulan III 2025, dan diharapkan dapat mendekati 5 persen pada akhir tahun,” ujarnya.
Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, termasuk meningkatnya produksi ikan di sejumlah wilayah pesisir. Sektor perdagangan besar dan eceran juga menguat, didorong oleh naiknya penjualan kendaraan bermotor.
Konsumsi masyarakat yang meningkat karena momen hari besar dan aktivitas ekonomi turut memperkuat pemulihan. Dari sisi inflasi, Maluku mencatatkan inflasi 2,33 persen (November 2025) yang masih berada dalam rentang sasaran nasional, meski biaya distribusi antarpulau masih menjadi tantangan utama.
Bank Indonesia juga mencatat pertumbuhan pesat penggunaan pembayaran digital. Sepanjang 2025, 150.000 pengguna QRIS tercatat di Maluku, dengan 100.000 merchant yang telah terdaftar.
Perkembangan ini, menurut BI, menunjukkan semakin kuatnya adopsi masyarakat dan pelaku usaha terhadap transaksi non-tunai, sejalan dengan arah kebijakan digitalisasi sistem pembayaran nasional.
Selain itu, BI memberikan dukungan kepada pelaku UMKM melalui pelatihan digital, pendampingan ekspor, serta penyelenggaraan event dan business matching, yang turut mendorong peningkatan transaksi.
Dalam upaya menjaga kualitas Rupiah, BI juga memperluas layanan edukasi dan penguatan uang Rupiah melalui kas keliling dan program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
BI Maluku memproyeksikan pertumbuhan ekonomi daerah pada 2026 berada di kisaran 4,80–5,60 persen, dengan inflasi yang tetap terjaga pada rentang 2,5 ± 1 persen. Fokus utama tahun depan mencakup inovasi ekonomi, penguatan ketahanan pangan, peningkatan sinergi antarlembaga, serta percepatan digitalisasi.
Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peran BI dalam menjaga stabilitas inflasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurutnya, perkembangan ekonomi Maluku merupakan akumulasi kinerja 11 kabupaten/kota, sehingga menjadi tanggung jawab bersama pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan.
Vanath mengakui bahwa keterlambatan realisasi belanja APBD pada awal pemerintahan baru sempat menahan laju ekonomi pada paruh pertama 2025. Namun, pemerintah memastikan hal tersebut diperbaiki dengan percepatan perencanaan dan eksekusi anggaran.
“Mulai 2026, belanja pemerintah harus dipercepat, idealnya mulai Maret, agar peredaran uang di masyarakat lancar dan ekonomi bergerak lebih cepat,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya membuka lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, serta menjaga keberlanjutan pembangunan melalui pemanfaatan pinjaman daerah yang tepat sasaran.
Vanath menyoroti sektor unggulan Maluku—termasuk kelautan, perikanan, dan perkebunan—yang perlu diperkuat untuk menopang ekonomi daerah. Penertiban aktivitas tambang ilegal, menurutnya, wajib dilakukan agar aset daerah dapat terselamatkan dan memberi manfaat ekonomi berkelanjutan.
Pertemuan Tahunan BI 2025 menunjukkan adanya konsolidasi strategis antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, TNI–Polri, pelaku usaha, dan lembaga terkait dalam menghadapi tantangan perlambatan ekonomi nasional.
Di akhir acara, BI menganugerahkan penghargaan Mitra Strategis KPwBI Maluku 2025 sebagai bentuk apresiasi terhadap lembaga dan individu yang berperan aktif dalam pengendalian inflasi, penguatan ekonomi, serta perluasan digitalisasi pembayaran di Maluku.
Pemerintah berharap percepatan realisasi APBD 2026 dapat berjalan terukur, tepat waktu, dan berdampak langsung kepada masyarakat, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan.(L06)
