AMBON,LaskarMaluku.com – Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pariwisata terus mendorong penguatan sektor ekonomi kreatif, khususnya kuliner, sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Cristian Tukloy, usai pembukaan Festival Kuliner Ambon Plaza, Jumat (19/12/2025).
Menurut Tukloy, penyelenggaraan festival kuliner ini merupakan bagian dari upaya menyongsong Natal dan Tahun Baru, sekaligus mendorong perputaran ekonomi dan pemberdayaan pelaku UMKM kuliner di Kota Ambon.
“Lewat event-event seperti ini, meskipun skalanya kecil, ke depan harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan. Harapannya, UMKM kuliner punya ruang yang bersifat stasioner sehingga usaha mereka bisa berjalan terus,” ujar Tukloy.
Ia menjelaskan bahwa Festival Kuliner Ambon Plaza tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga solusi bagi masyarakat yang membutuhkan produk kuliner praktis menjelang Natal dan Tahun Baru, tanpa harus menghabiskan waktu dan tenaga untuk membuat sendiri.
“Di sini sudah tersedia berbagai produk kuliner yang bisa dibeli dan bahkan bertahan hingga Januari–Februari. Ini memudahkan masyarakat sekaligus meningkatkan omzet pelaku UMKM,” katanya.
Lebih lanjut, Tukloy menekankan pentingnya transformasi UMKM dari tahap inkubasi menuju akselerasi, yakni tidak lagi sebatas pelatihan dan penguatan kapasitas, tetapi sudah difasilitasi akses pasar, permodalan, dan ruang usaha yang berkelanjutan.
“UMKM harus naik kelas. Untuk naik kelas, pemerintah harus hadir memfasilitasi, tidak bisa membiarkan mereka mencari akses sendiri,” tegasnya.
Antusiasme pelaku UMKM terhadap festival ini, lanjut Tukloy, sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari proses pendaftaran yang dibuka secara daring dan langsung membludak.
“Pendaftaran dibuka sekitar enam jam dan langsung lebih dari 60 UMKM mendaftar, padahal slot yang tersedia hanya 30. Ini menunjukkan tingginya minat dan potensi pelaku kuliner di Kota Ambon,” ungkapnya.
Ke depan, Pemerintah Kota Ambon berencana memperluas pemanfaatan ruang di kawasan Ambon Plaza bersama pihak pengelola, agar kegiatan serupa dapat digelar lebih rutin dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha.
“Kita rencanakan festival ini bisa digelar dua atau tiga bulan sekali, dengan memanfaatkan area yang lebih luas. Bukan hanya kuliner, tapi juga sektor ekonomi kreatif lain seperti fashion dan produk lokal,” jelas Tukloy.
Ia juga mengungkapkan rencana pengembangan festival tematik yang melibatkan berbagai subsektor ekonomi kreatif, seperti fashion, musik, dan kriya, termasuk menyambut momen-momen besar seperti Imlek (Gong Xi Fa Cai) dan Idul Fitri.
“Ambon punya kekuatan di musik, kuliner, dan fashion. Ke depan kita bangun ekosistemnya bersama, libatkan komunitas-komunitas agar semua sektor kreatif bisa tumbuh dan berdampak pada ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(L06)
