AMBON, LaskarMaluku.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Mohamad Latif, menjelaskan bahwa strategi pengendalian inflasi di Maluku berjalan dengan baik. Hal ini disampaikan dalam rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh
Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang meninjau langsung gudang distributor yakni CV Berkat Jaya Ambon di Passo dan Gudang Bulog di Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Jumat (7/3/2025).

Menurut Latif, strategi kebijakan inflasi terdiri dari empat aspek utama. Pertama, ketersediaan pasokan yang saat ini masih mencukupi, bahkan diperkirakan aman hingga satu setengah bulan setelah Ramadan. Kedua, keterjangkauan harga, yang menjadi perhatian utama agar harga tetap stabil dan tidak dimainkan oleh pihak tertentu.

Selain itu, faktor ketiga adalah kelancaran distribusi, di mana diperlukan penambahan tol laut agar distribusi barang lebih lancar, baik di dalam Maluku maupun dari luar provinsi. Terakhir, komunikasi yang efektif dengan masyarakat dan pemasok juga menjadi faktor penting dalam menjaga kestabilan inflasi.

Latif menyebutkan bahwa pada Februari 2025, inflasi Maluku berada di angka 1,33%, dengan deflasi sebesar 0,63% yang dipengaruhi oleh subsidi listrik bagi pelanggan di bawah 200 VA. Namun, BI terus berupaya agar inflasi di bulan Maret tetap terkendali.

“Dari survei Kemenko, target inflasi nasional berada di kisaran 12,51%, sementara Maluku masih di bawah 1,3%, sehingga masih dalam batas aman,” jelas Latif.

Pemerintah daerah bersama BI dan instansi terkait terus berkoordinasi agar stabilitas harga dan inflasi tetap terjaga demi kesejahteraan masyarakat Maluku.(L06)