AMBON, LaskarMaluku.com – Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Mohammad Latif, menyampaikan perkembangan sistem pembayaran digital di wilayahnya mengalami akselerasi signifikan. Per Juni 2025, tercatat pertumbuhan volume transaksi QRIS sebesar 69,38 persen (yoy), dengan 153.318 pengguna aktif di Maluku.

Kota Ambon menjadi penyumbang terbesar dalam transaksi QRIS, yakni 79,80 persen dari total transaksi di Maluku, menunjukkan bahwa tingkat adopsi digitalisasi tertinggi berada di ibu kota provinsi tersebut.

“Ini capaian luar biasa. Tidak hanya dari sisi volume, tetapi juga dari indeks elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (IETPD), di mana Kota Ambon meraih skor 96,00 dan dinobatkan sebagai Pemerintah Daerah Digital,” ungkapnya pada kegiatan Pekan Qris Nasional yang diselenggarakan Bank Indonesia di Ambon Jumat (15/8).

Kata dia,Pekan QRIS Nasional 2025 digelar serentak di 46 Kantor Perwakilan BI se-Indonesia pada 11-17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Untuk wilayah Maluku, rangkaian puncak acara dilangsungkan pada 15-16 Agustus 2025 di Maluku City Mall dengan berbagai kegiatan seperti talkshow, seminar, sosialisasi QRIS, QRIS experience, showcase UMKM, lomba kreatif, serta pertunjukan hiburan.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mendorong adopsi sistem pembayaran digital secara inklusif, meningkatkan literasi dan perlindungan konsumen, serta mempercepat ekosistem transaksi non-tunai di daerah.

LaskarMaluku

“Rayakan digitalisasi bukan hanya slogan. Ini adalah gerakan nyata menuju ekonomi yang inklusif dan efisien. Dengan QRIS, semua menang dari pelaku UMKM, konsumen, hingga pemerintah,” ujar Kepala BI Maluku.(L06)

LaskarMaluku