TIAKUR, LaskarMaluku.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menggelar pelatihan intensif pembelajaran mendalam berbasis teknologi artificial intelligence (AI) bagi guru-guru di 34 sekolah penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja. Program yang dimulai Senin (8/9/2025) hingga Jumat (12/9/2025) ini diselenggarakan di SD Negeri Tiakur sebagai upaya mempersiapkan tenaga pendidik menghadapi perkembangan pendidikan yang bergerak cepat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten MBD Roberth Japeky menegaskan, para guru kini dituntut tidak hanya mengajar secara konvensional di dalam kelas, tetapi harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi pendidikan. Pelatihan ini dirancang khusus untuk membekali guru dengan keterampilan penggunaan AI dan deep learning dalam proses pembelajaran.

“Guru-guru kami sekarang menghadapi tugas yang begitu bergerak cepat. Mereka tidak saja hanya secara manual ada di sekolah, tetapi mereka akan menyesuaikan dengan perkembangan pendidikan yang bergerak dengan cepat menggunakan teknologi canggih,” ujar Japeky di ruang kerjanya, Rabu (10/9/2025).
Program pelatihan ini mencakup pembelajaran coding dan deep learning yang memungkinkan guru mengakses konten pendidikan berkualitas melalui fitur-fitur AI. Namun, Japeky menekankan pentingnya seleksi konten positif dalam pemanfaatan teknologi tersebut.
“Kegiatan di SD Negeri Tiakur itu adalah untuk mempersiapkan guru-guru kita terlibat secara langsung untuk beraktivitas secara mendalam dengan menggunakan teknologi komputer. Di situ ada AI, mereka akan menggunakan fitur-fitur itu untuk mengakses pendidikan,” jelasnya.

Japeky mengakui kekhawatiran terhadap potensi dampak negatif AI jika tidak digunakan dengan bijak. “Saya lebih banyak memberi tekanan bahwa konten yang mereka mau dapatkan di sana adalah yang positif. Karena AI itu bisa saja menjerumuskan orang untuk mengupload, mengupdate data yang sifatnya negatif,” tegasnya.
Implementasi pembelajaran mendalam ini diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi siswa. Menurut Japeky, salah satu prinsip utama deep learning adalah pendekatan joyful learning atau pembelajaran yang gembira.
“Implementasinya juga siswa akan merasakan, karena salah satu syarat dari deep learning atau pembelajaran mendalam itu adalah harus joyful, artinya gembira dalam menyajikan pembelajaran. Anak-anak itu harus mendapatkan suasana yang riuh mendapatkan pembelajaran dari guru yang sudah paham tentang coding dan pembelajaran mendalam,” paparnya.
Meski program ini secara langsung hanya melibatkan 34 sekolah penerima BOS Kinerja, Disdik MBD menargetkan dampak yang lebih luas. Japeky berharap guru-guru yang telah mengikuti pelatihan dapat menjadi agen perubahan untuk menyebarkan ilmu kepada rekan-rekan di 402 sekolah lainnya di Kabupaten MBD.
“Fokus kita bukan saja ke 34 sekolah. Kami berharap bapak ibu guru yang sekolahnya mendapatkan BOS Kinerja mereka juga mampu mengimplementasi secara komprehensif ke seluruh guru di Kabupaten Maluku Barat Daya,” harapnya.
Program pelatihan yang berlangsung selama tiga bulan ini diselenggarakan melalui metode daring dan luring sesuai jadwal yang ditetapkan Balai Guru Tenaga Kependidikan. Seluruh proses kegiatan akan dipantau ketat dan dilaporkan kepada pemerintah pusat mengingat BOS Kinerja merupakan program nasional yang menuntut akuntabilitas tinggi.
“Seluruh proses BOS Kinerja kami ini dipantau hasilnya dan pelaporannya, karena BOS Kinerja ini kucuran Pemerintah Pusat terhadap sekolah-sekolah yang memang kinerjanya harus dipacu supaya mereka terlibat langsung dengan pendidikan yang lebih baik,” tutup Japeky. (L09)