TIAKUR, LaskarMaluku.com – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maluku Barat Daya Julietty A. Frans menggelar Fokus Group Discussion (FGD) bertajuk “Menggali Potensi Menyulam Tekad: Ekonomi Pemuda Penentu Indonesia Emas Atau Cemas” di Aula PSDKU MBD, Tiakur, Rabu (1/10/2025).

Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Perubahan (Proper) Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Angkatan XVIII ini menyasar mahasiswa dari 17 kecamatan se-Kabupaten MBD.

FGD digelar di kampus PSDKU MBD dengan pertimbangan strategis. Kampus dipandang sebagai wadah mencetak generasi muda penerus bangsa yang akan menentukan masa depan Indonesia, khususnya menjelang target Indonesia Emas 2045. Dengan populasi pemuda Indonesia mencapai 65 juta jiwa, potensi demografis ini menjadi modal besar yang harus dikelola menjadi kekuatan ekonomi nyata.

Bupati Maluku Barat Daya melalui Asisten III Setda MBD Yafet Lelatobur menegaskan, pemuda bukan sekadar penerima warisan masa depan, melainkan arsitek utama. “Hari ini kita membawa satu kesempatan besar masa depan Indonesia, Maluku Barat Daya, apakah akan menjadi Indonesia Emas atau Indonesia Cemas, sangat ditentukan oleh setiap generasi muda khususnya dalam bidang ekonomi,” ujarnya.

Yafet menambahkan, target Indonesia menjadi negara maju pada 2045 tidak akan hadir secara otomatis. “Ia menuntut kesiapan, keberanian dan peran nyata dari pemuda sebagai penggerak,” katanya. Modal demografis yang besar harus dikelola menjadi kekuatan ekonomi, inovasi, dan kemandirian yang berdampak luas.
Di era digitalisasi, peluang ekonomi terbentang luas melalui wirausaha kreatif, ekonomi digital, dan industri hijau. Yafet menekankan bahwa yang dibutuhkan adalah keberanian pemuda untuk melangkah dan memanfaatkan peluang tersebut. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan menjadi pelopor dalam menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.

“Mengapa kegiatan ini harus dilaksanakan di kampus PSDKU MBD, karena kampus adalah wadah tempat mencetak generasi muda penerus bangsa. Mahasiswa adalah pemuda di kampus PSDKU MBD ini dari 17 kecamatan, karena mahasiswa adalah agen perubahan,” kata Julietty A. Frans.

Kepala Dispora MBD itu menjelaskan, FGD ini dirancang untuk mendorong semangat kewirausahaan dan kemandirian ekonomi di kalangan pemuda. Dengan melibatkan mahasiswa dari seluruh kecamatan di MBD, diharapkan tercipta jejaring kolaborasi yang memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di daerah.
Kegiatan ini menjadi langkah awal mengonkretkan visi Indonesia Emas 2045 di tingkat daerah, dengan menempatkan pemuda sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan yang inovatif dan berkelanjutan.*(Janes).