TUAL, LaskarMaluku.com – Jembatan penghubung antara Desa Dian Darat dan Rumdian Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, nyaris memakan korban jiwa, Selasa 11 Maret 2025 sekira pukul 05.00 WIT pagi.

Peristiwa naas ini terjadi, ketika sebuah kendaraan angkot yang ditumpangi para ibu penjual dari Desa Dian Darat hendak menuju ke Pasar Langgur sekira pukul 05.00 WIT. Kejadian begitu cepat, ketika sang supir mobil yang sudah biasa mengantar jemput para penjual di Pasar Langgur itu, dengan cepat menghentikan laju mobil yang melintas di atas jembatan yang panjangnya sekira 15 meter tersebut.

Prak,!!! bunyi retakan membuat besi dan kayu penghubung jembatan ambruk, beruntung mobil tidak terperosot masuk ke dalam laut.

Warga yang mendengar bunyi patahan jembatan berlari keluar melihat apa yang terjadi. Teriakan minta tolong dari ibu – ibu sontak membuat warga gotong royong menyelamatkan angkot yang nyaris terjun ke laut.

Salah satu warga sekitar jembatan, Rensa Fatubun menuturkan saat kejadian ada satu unit kendaraan angkot yang mengangkut para penjual dari Desa Dian Darat menuju Pasar Langgur. Naasnya, ketika melintas di jembatan seketika ambruk dan salah satu bahu jembatan masuk ke laut.

“Ada ibu-ibu dalam mobil mau jualan ke pasar. Ketika melintas di pertengahan jembatan, langsung patah (ambruk). Beruntung supir segera menginjak rem mobil dan tidak ikut ambruk dengan jembatan ke laut, ” tutur Rensa saat dihubungi media ini, Selasa (11/3/2025).

Dari penuturan warga sekitar, jembatan itu sudah berusia puluhan tahun. Bahkan, diceritakan sudah dibangun sejak tahun 1979.

“Dari cerita orangtua, jembatan sudah dibangun dari tahun 70-an,”kisahnya.

Menurut Rensa, jembatan tersebut sudah tidak layak pakai. Apalagi kondisi fisik jembatan yang sudah termakan usia. Padahal, tahun 2024 lalu, sudah sempat terjadi patahan dan sempat diperbaiki patahan tersebut sehingga kembali digunakan.

Namun, Rensa berharap pemerintah daerah atau pihak terkait dapat membangun kembali jembatan yang baru agar tidak mengakibatkan kerugian di kemudian hari.

“Ini kategori rusak parah, tidak bisa direhab lagi seperti tahun lalu. Ini (jembatan) harus bangun baru, ” pinta Rensa