TIAKUR, LaskarMaluku.com – Kapolda Maluku Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto bersama Ketua Bhayangkari Daerah Maluku Vitri Dadang Hartanto melakukan kunjungan kerja ke Maluku Barat Daya, Senin (8/12/2025). Rombongan tiba di Tiakur menggunakan pesawat Polri P4301 untuk meninjau langsung program Baileo Emarina, sebuah inovasi berbasis kearifan lokal dalam menjaga kamtibmas di wilayah kepulauan.
Kunjungan ke kabupaten yang berjarak paling jauh dari ibu kota provinsi ini bertujuan memastikan kinerja anggota di lapangan dan merespons kebutuhan masyarakat. Baileo Emarina merupakan program inovatif Polda Maluku yang mengadopsi konsep baileo rumah adat Maluku sebagai tempat musyawarah menjadi “Rumah Damai” untuk dialog komunitas, pencegahan konflik, dan edukasi kamtibmas.
Program yang telah diluncurkan di berbagai wilayah Maluku seperti Tual, Tulehu, dan Buru ini berfungsi sebagai ruang dialog warga untuk menyampaikan aspirasi dan mencari solusi bersama secara damai. Baileo Emarina juga menjadi sarana preventif meredam potensi konflik sosial di tingkat akar rumput, dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warga sipil dalam pelaksanaannya.
Di Maluku Barat Daya yang memiliki 48 pulau dengan 17 pulau berpenghuni dan jumlah penduduk 95 ribu jiwa, Baileo Emarina diharapkan menjadi jembatan komunikasi antara Polri dan masyarakat. Melalui posko-posko di tingkat kecamatan atau desa, program ini mengintegrasikan tradisi lokal dengan fungsi kepolisian modern.
“Tujuan ke Maluku Barat Daya untuk melihat langsung anggota yang ada di lapangan, untuk menjamin bahwa mereka melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik sesuai harapan masyarakat,” kata Hartanto saat ditemui di lokasi.
Kapolda menegaskan pentingnya kehadiran Polri di wilayah terluar untuk memahami kebutuhan masyarakat. “Kita tahu Polres MBD ini adalah Polres yang paling jauh dari Ambon. Tadi kita sudah ketemu masyarakat, sudah tahu harapan dan keluhan masyarakat, sehingga kami di Polda bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk kebaikan organisasi dan Polres MBD,” jelasnya.
Hartanto menekankan bahwa Polri harus hadir memberikan pelayanan terbaik dengan mendengar dan merespons harapan masyarakat. Menurutnya, kerja sama dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan. “Polri butuh kolaborasi dengan TNI, Pemerintah Daerah, termasuk teman-teman wartawan. Kita ingin jaminan keamanan dan ketertiban menjadi modal kuat untuk menjadikan MBD lebih maju,” ujarnya.
Dengan kondisi geografis MBD yang terdiri dari puluhan pulau, Hartanto menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap karakteristik wilayah. “MBD dengan 48 pulau, 17 yang berpenghuni dengan jumlah penduduk 95 ribu, tentu Polri yang di sini harus benar-benar menguasai kebutuhan dan harapan masyarakat,” pungkasnya. (L09)
