AMBON LaskarMaluku.com – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku, Drs MAS Latuconsina, MT, mengemukakan, prestasi putra Maluku di cabang olahraga Maluku tidak perlu diragukan, lantaran cabang olahraga ini telah mengharumkan sejumlah atlet nasional.
Hanya saja kedepan cabang sepakbola ini, harus diikuti dengan turnamen sepakbola di semua kabupaten kota di provinsi Maluku. Ini dimaksudkan supaya, muncul bibit-bibit baru yang akan dihasilkan.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum KONI Maluku MAS Latuconsina ketika menjawab pertanyaan media ini soal, legenda Ajak-Amsterdam Belanda, Simon Tahamata, keturunan Maluku, dijadikan Pemandu Bakat Tim Nasional Indonesia oleh PSSI saat ini
Menurutnya, berbicara soal bakal dan atau talenta, provinsi di hampir semua kabupeten kota, anak-anak kita memiliki talenta sepakbola. Hanya saja menjadi pertanyaan sederhana, kenapa sampai belakangan ini, tidak muncul klub sepakbola yang bisa mengangkat wajah negeri ini? Ini artinya ada sesuatu yang salah.
“Sebenarnya kita punya atlet sepak bola dari tahun ke tahun itu sangat banyak, bahkan ada desa sepak bola, bukan Tulehu saja hampir semua kabupaten kota di provinsi ini pencinta olahraga bola kaki, tapi kenapa sampai hari ini, tidak ada satupun klub ataupun baik ditingkat lokal, regional dan internasional yang bisa berkembang, kan pasti ada sesuatu yang salah nah ini yang akan kita benahi terutama kita akan mencoba mengevaluasi dan bekerjasama dengan teman-teman pengprov PSSI apa kendalanya, sehingga sepak bola di Maluku itu bisa menghasilkan sesuatu, sepak bola ini adalah olahraga yang paling diminati dimuka bumi, “Ungkap Mas Latuconsina seraya menegaskan kalau proses bakat dan minat anak-anak Maluku cukup untuk dikembangkan, agar kedepan dia menjadi industri yang bakal mendatangkan keuntungan ekonomi bagi daerah ini.
“Kalau dikelola dengan baik sepakbola akan menjadi industri, kalau dia menjadi industri maka akan mendatangkan benefit bagi atlet sepakbola kita, dan masa depan mereka jadi lebih baik dan nama atlet kita tentu bakal diperhitungkan kembali, baik itu pada tingkat lokal, nasional dan Internasional dan mudah-mudahan naik pada tingkat nasional hingga internasional itu harapan kita,”harap Mas Latuconsina, kepada media ini usai acara pelantikan pengurus KONI Maluku yang berlangsung di lantai tujuh Kantor gubernur Maluku Kamis (22/05/25).
Kepengurusan KONI Maluku dilantik dan diambil sumpah oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman dan dihadiri oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa SH,. LL.M,.Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, S.Sos, Sekda Maluku serta tamu undangan lainnya.
Proses pengembangan dan pembinaan sepakbola di Maluku kata Ketua Umum KONI Maluku, diperlukan waktu untuk dikonsolidasikan dengan semua Cabor unggulan, termasuk dengan Pengprov Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Maluku, agar dilakukan ivent sepak bola
“Kalau tidak ada event sepakbola saya juga mau melakukan event perebutan piala Ketua KONI Maluku karena saya pernah buat event serupa yaitu perbuatan piala Menpora ketika saya jadi ketua KNPI. Hari ini saya jadi Ketua KONI Maluku kalau saya bangkitkan kembali saya akan memulai dengan piala Ketua KONI Maluku mudah-mudahan kita akan koordinasi dengan pengprov PSSI kalau memang ini kita mulai dengan piala gubernur Maluku, lalu kemudian ditingkat kabupaten kota dilaksanakan piala Bupati dan Walikota muda-mudaan impian ini bisa terlaksana dengan baik,”harap Mantan Wakil Walikota Ambon dan juga Kepala Dinas Tata Ruang Pemerintah kota Ambon ini, optimis.
Berikut ini sejumlah atlet sepakbola nasional yang pernah mewarnai pesepakbola profesional, mereka adalah Ronald Pieterz, Imran Nahumarury, Imron Lestaluhu, Charles Poetiray, Ricky Poetiray dan Rochy Poetiray.
Para pemain ini pernah memperkuat klub-klub di Surabaya, diantaranya Persebaya Surabaya dan lain-lain.
Rochy Melkiano Putiray (lahir 26 Juni 1970) adalah mantan pemain sepak bola Indonesia dengan posisi striker. Rocky Putiray mengawali karier profesional di Arseto Solo, ia mudah dikenali dengan gaya rambutnya yang unik, kerap kali mengecat rambutnya dengan berbagai warna, kadang menggunakan sepatu dan kaos kaki yang berbeda.
Selain itu, di level tim nasional, terdapat juga beberapa pemain blasteran Belanda Maluku yang saat ini bermain untuk tim nasional. Mereka adalah
Joey Pelupessy: Pemain yang juga memiliki darah keturunan Maluku.
Stefano Lilipaly: Pemain yang pernah membela Timnas Indonesia. Eliano Reijnders: pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang memiliki darah keturunan Maluku.
Kevin Diks: Pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang memiliki darah keturunan Maluku dari ayahnya.
Shayne Pattynama: Pemain yang memiliki keturunan Maluku dan juga berkiprah di Timnas Indonesia, sama halnya dengan
Ragnar Oratmangun, pemain naturalisasi, keturunan Maluku dari Larat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Dengan kehadiran mereka di tim nasional.
Diharapkan dengan hadirnya para pemain keturunan Maluku yang telah dinaturalisasi kan PSSI saat ini, dapat menumbuhkan kesadaran bagi generasi anak Maluku untuk menjadikan cabang olahraga sepakbola dan Cabor unggulan lainnya, sebagai inkam Pendapatan dalam peningkatan ekonomi Maluku. Salam Olahraga.(Andi Sagat)