AMBON, LaskarMaluku.com – Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun, mendesak Presiden RI Prabowo Subiyanto segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pasalnya, banyak siswa di hampir semua daerah di Indonesia mengalami keracunan makanan sehingga harus dirawat di rumah sakit.
“Saya meminta Presiden Prabowo Subianto agar segera mengambil langkah revolusioner mengevaluasi dan memperbaiki implementasi program MBG,”tegas Watubun, kepada awak media di kantor DPRD Provinsi Maluku, Senin (22/9/2025).
Dia mengaku, selama ini lebih dari 5 ribu siswa mengalami keracunan. “Itu sangat fatal bagi pembangunan bangsa. Makanan ini harus sehat memenuhi 5 sehat 5 sempurna. Supaya generasi ini menjadi generasi yang cerdas dan hebat-hebat,”harapnya.
Ia membayangkan, jika siswa kena racun sekolah atau orang tua mewanti-want anaknya agar tidak boleh lagi makan makanan bergizi.
“Bayangkan begitu kamuflase makanan bergizi itu. Programnya bagus, tapi implementasinya tidak bagus,”kesalnya.
Wakil rakyat dari dapil Tual, Malra, dan Aru ini curiga pihak yang menangani dapur tangani di berbagai wilayah, sehingga tidak memperhatikan kualitas makanan, akibatnya yang menjadi korban adalah anak-anak.
“Saya minta Presiden evaluasi program ini dari aspek penyaluranya. Kalau Presiden mempertahankan karena visinya, tapi jangan karena visinya dibelokan menjadi racun,”pungkasnya.
Untuk diketahui, sejak diluncurkan medio Januari 2025 hingga medio September 2025, tercatat sekitar 5.360 siswa di sejumlah provinsi menjadi korban keracunan MBG yang biasa dibanggakan Presiden Prabowo.
Tak hanya itu, di Provinsi Maluku, misalnya setelah puluhan siswa mengalami keracunan di Kabupaten Maluku Barat Daya, hal yang sama dialami oleh sejumlah siswa di Kota Tual. Terakhir, sejumlah siswa di Desa Passo, Kota Ambon, juga mengalami hal yang sama karena makanan yang disajikan diduga tidak lagi hygienis. (L04)