AMBON, LaskarMaluku.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku bersama
OPD Organisasi Perangkat Daerah OPD), dalam hal ini Komisi III DPRD Maluku membahas terkait dengan rencana penyampaian aspirasi yang berkaitan dengan program-progaram yang nantinya akan disampaikan ke pemerintah pusat (Pempus) melalui kementerian terkait dan DPR-RI.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi III DPRD Maluku Rovik Akbar Avifudin, kepada wartawan usai menghadiri rapat evaluasi bersama OPD terkait dilantai 2 ruang paripurna DPRD Provinsi Maluku, Kamis (9/1/2025).

Dikatakan, jadi dari hasil rapat tadi kita bicarakan soal rencana penyampaian aspirasi DPRD ke pemerintah pusat. Makanya tadi kita panggil semua OPD dan Balai untuk menyampaikan program-program yang nantinya akan disampaikan DPRD ke pemerintah pusat, baik di Bapenas maupun di Kementerian-Kementerian terkait dan di DPR-RI misalnya di Komisi V, itu yang kami sampaikan dalam rapat tadi.

“Ini membuatnya lebih spesifik, maka diminta untuk memberikan proposal-proposal mana yang nanti kita bawakan,” ujar Avifudin.

Lebih lanjut, menurut dia, kesiapan dari OPD, tambahnya, ya pasti OPD secara keseluruhan belum maksimal menyiapkannya. Tapi tadi setelah kita rapat tadi sebetulnya kan masih ada waktu ni, kita kemungkinan besar baru melakukan kunjungan tersebut, sehingga mereka sementara menyiapkan.

“Mungkin ini hanya sekedar kita sampaikan ke pemerintah pusat untuk masuk dan sebagainya, kalau jalan Alhamdulillah, makanya butuh Do’a dan dukungan dari masyarkat,” ucapnya.

Dirinya menambahkan, kedepan banyak yang harus kita perbaiki, terutama infrastruktur Jalan, Jembatan, soal perumahan, soal irigasi,, lalu kemudian juga soal rute penyeberangan laut bagi ferry maupun kapal dan mendorong agar Tool LAUT juga singgah di Banda. Dan masih banyak yang kita usulkan.

Politis senior PPP ini juga menyatakan, pihaknya juga menyampaikan informasi terkait dengan sistem Irigasi yang dibangun tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 yang terbengkalai sampi hari ini, terus tidak pada forumnya.

“Tapi kami sampaikan bahwa ini menjadi catatan buat kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku. Karena bisa saja ini salah satu penyebab,akhirnya gagal panen di Seram Utara sana, walaupun bangunannya di Seram Bagian Timur tepatnya di Jakarta baru,” tuturnya.

Menurutnya, kami sudah sampaikan itu, bahwa ini perlu dievaluasi. Tapi yang jelas pesan sudah sampai, bahwa ada irigasi yang dibangun dengan nilai yang fantastis.

“Mungkin dia multi years karena dari tahun 2017 sampai 2020 itu tidak selesai. Tidak dipergunakan dan sudah tidak maksimallah untuk di pakai,karena sudah di tumbuhi rumput dan sebagainya,” pungkasnya. (L04).