AMBON LaskarMaluku.com – Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Pedagogi Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA),
Wakil Rektor Bidang Informasi dan Kerjasama Universitas Pattimura, Dr Ruslan H Tawari, mengemukakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan konferensi Internasional untuk padagogi bahasa Indonesia untuk penutur asing.
“Ini suatu hal yang luar biasa, kami juga eksaited, ini luar biasa bagi ibu Ingrid, dan Ibu Anna Lewier terimakasih banyak yang secara kontinyu berkoordinasi dengan ibu Yola untuk melaksanakan kegiatan ini, Pak Rektor sebenarnya berkeinginan untuk ikut serta dalam kegiatan ini, tapi karena satu dan lain hal berkaitan dengan perjalanan dinas ke luar Ambon, tapi bagi kami kegiatan internasional ini sangat penting, “Urai Tawari. Seraya menekankan kegiatan ini sangat penting bagi
universitas Pattimura sebagai pencapaian penting.
“Ini luar biasa bagi kami. Selain memperkenalkan bahasa Indonesia ke dunia, kami juga mendapat wawasan tentang studi di Amerika. Mahasiswa bisa mengetahui syarat akademik seperti skor TOEFL, dan memahami jalur seleksi masuk ke universitas besar seperti Cornell,” katanya.
Ruslan Tawari menegaskan, bahwa penguasaan bahasa merupakan jembatan penting dalam membangun kolaborasi internasional. “Bahasa adalah pengantar untuk memahami segala sesuatu. Dengan konferensi ini, bukan hanya pengajarnya yang dibimbing, tetapi mahasiswa juga mendapat motivasi untuk bisa belajar di luar negeri,” tegasnya.
Peserta konferensi berasal dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Italia, Filipina, dan Australia. Salah satunya adalah peserta berusia lanjut yang tetap antusias mengikuti seluruh sesi.

“Ini membuktikan bahwa semangat belajar bahasa Indonesia melampaui batas usia,” ujar Ruslan.
Konferensi Internasional Pedagogi Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), menghadirkan akademisi dari Cornell University, Amerika Serikat, untuk membahas pengembangan metode pengajaran bahasa di kawasan timur Indonesia. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum strategis memperluas diplomasi budaya melalui bahasa.
“Dengan konferensi ini, saya berharap pengajaran bahasa Indonesia untuk orang asing di Maluku, khususnya wilayah timur, dapat berkembang pesat. Di Indonesia barat, BIPA sudah cukup maju, dan kini saatnya daerah timur mendapat perhatian yang sama,” kata perwakilan Cornell Modern Indonesia Project (CMIP), Jolanda M Pandin.
Menurut Jolanda, minat mempelajari bahasa Indonesia di Amerika Serikat tergolong masih rendah dan umumnya dipicu oleh kebutuhan riset serta program akademik. “Universitas Cornell adalah pusat kajian Indonesia, bukan hanya bahasa, tetapi seluruh aspek kebudayaan. Buku Asik dan Ayo yang kami terbitkan bersama Profesor Allen Reversthy menjadi teks wajib di banyak universitas di AS,” ujarnya.
Pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing, kata Jolanda, juga terkait erat dengan kebijakan soft power Amerika Serikat pasca-Perang Dunia II.
“Setelah 1946, pemerintah AS melalui beasiswa Fulbright mengirim sarjana untuk meneliti Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Motif awalnya adalah mencegah pengaruh komunisme, tapi dampaknya justru memperkuat hubungan akademik dan kebudayaan,” katanya.
Jolanda M Pandin, bergabung dengan Cornell University Amerika Serikat pada tahun 1997 dan dua kali bertandang ke Universitas Pattimura Ambon, pertama pada tahun 2018 silam dan kali kedua menghadiri, The Cornell Modern Indonesia Project 7th State of Field Bipapeda Internasional Conference.
Disinggung soal ketertarikannya menyanyi lagu Ambon, usai membawa sambutannya, Jilonda M Pandin mengaku, ketertarikan lantaran Lagu Ambon Maluku lebih mudah diikuti oleh mahasiswa untuk mengajarkan budaya Indonesia.
“Karena itu masa kecil lagu-lagu daerah tidak hanya dari Ambon tetapi kebanyakan lagu dari Ambon lebih mudah diikuti oleh mahasiswa untuk mengajarkan budaya Indonesia, dan lebih enak kalau mengajarkan itu lewat lagu daerah, “Ujar Wanita Kelahiran Jakarta asal Toraja ini menginspirasi peserta konferensi dengan menyanyikan lagu
Lirik Lagu Sudah Berlayar – Maluku
Sudah berlayar jauh beginie
Tinggalkan Ambon tanah yang manis
Kalau kuingat sampai disinie
Tongkalah dagu duduk menangis
Beta tra lupa jalan dan jembatanmu
Lagi kuingat pantai dan pasirmu
Sudah berlayar jauh beginie
Ingatkan Ambon tanah yang manis,
Usai syair lagu dinyanyikan mendapat aploas tepuk tangan dari peserta forum.
Sementara itu, Ketua Panitia, Dr Anna Lewier, menambahkan bahwa Unpatti memiliki sejumlah dosen yang menempuh studi lanjut di Amerika Serikat, baik melalui beasiswa LPDP maupun program lain. “Saat ini ada tiga dosen S3 di AS, dan lulusan S2 juga cukup banyak. Kegiatan ini semakin memperkuat jejaring akademik yang sudah kami bangun,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Informasi dan Kerjasama Universitas Pattimura, Dr Ruslan H Tawari, menutup dengan pesan khusus jelang HUT RI ke-80. “Mari kita berbahasa Indonesia dengan baik. Terkadang kita sendiri kurang menghargai bahasa kita, padahal di luar negeri, orang-orang begitu mencintainya,” katanya.
Konferensi ini diharapkan menjadi pintu pembuka bagi lebih banyak kerjasama riset, pertukaran akademik, dan promosi budaya Indonesia ke kancah internasional, khususnya dari Maluku untuk dunia. (L05)
