AMBON, LaskarMaluku.com — Rapat Paripurna DPRD Maluku dalam rangka penyampaian dokumen Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku tahun 2025-2029 dihujani berbagai kritikan.
Paripurna yang dipinpin, Wakil Ketua DPRD Maluku Azis Sangkal itu, didampingi Wakil Ketua II Jhon Lewerissa dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath, serta para anggota DPRD dan forkompinda, Selasa (05/08/25)
Anggota DPRD Maluku, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sukri Waelissa, ini dengan lantang menyinggung terkait pernyataan Wakil Gubernur Maluku Abdulah Vanath terkait leggalkan minuman lokal jenis Sopi saat memberikan sambutan di HUT Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Juli lalu.
Rapat paripurna yang sedang berjalan itu, Sukri secara lantang, menyampaikan, Pimpinan saya ingin mempertegas statemen Wakil Gubernur Maluku Abdulah Vanath yang disampaikan di HUT Kabupaten MBD terkait dengan milegalkan menuman Sopi
saya mau sampaikan bahwa ini adalah pernyataan yang sangat keliru sopi ini ini adalah objek untuk konflik kita di maluku ini rawan konflik konflik di mana-mana ketika kita usut itu berawal dari padang minuman keras yaitu sopi hari ini kalau kita legalkan ini sopi maka rusak ini maluku. Apa yang disampaikan oleh pak wagub ini benar-benar melukai kita umat muslim dan ini sudah dua kali dilakukan oleh Wagub.
“Saya berpikir ini menunjukkan ketidakmampuan karakter pemimpin terhadap apa yang disampaikan oleh pak gub untuk maluku. Kalau pemimpin seperti ini akan merusak akhlak masyarakat di provinsi maluku dan saya sampaikan buat pimpinan ini sudah yang kedua kalinya apabila yang ketiga maka DPRD harus menggunakan hak interpelasi,” ujar Sukri.
“Karena ini menyangkut dengan agama, agama adalah segala-galanya firman dan hadits adalah ideologi kita jangan main-main dengan agama kalau memang daerah-daerah yang memang memproduksi Sopi ya kita tinggal lupa produksinya kita bisa bikin gula aren atau gula merah kita bisa siapkan maluku siapa sebagai dapur indonesia kenapa tidak, lahan kita di maluku ini cukup memenuhi,” tandas Sukri. (L04).