AMBON Laskar Maluku.com – Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Maluku, Ode Abdurrachman, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Maluku, H. Lewerissa, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku, James Leiwakabessy, atas langkah tegas membersihkan praktik tidak terpuji di lingkungan pendidikan Maluku.
Dukungan ini disampaikan menanggapi berita viral tentang kemarahan Gubernur Lewerissa yang mendesak James Leiwakabessy untuk membongkar dugaan “sarang pemerasan” di Dinas Dikbud Maluku, termasuk isu mutasi guru yang diduga dimanfaatkan oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.
**”Kami dari IGI Maluku sepenuhnya mendukung kebijakan Gubernur dan langkah nyata Pak James Leiwakabessy dalam menertibkan sistem yang selama ini menjadi beban bagi guru-guru di Maluku,”** tegas Ode Abdurrachman, kepada media Laskar Maluku via WAnya, Kamis (19/6/25)
Ia menambahkan, langkah ini merupakan angin segar bagi dunia pendidikan Maluku yang selama ini kerap diwarnai praktik tidak transparan. **”Guru-guru harusnya fokus mengajar, bukan dipusingkan dengan urusan administratif yang dipersulit atau bahkan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,”** ujarnya.
Ode juga mengapresiasi keberanian Gubernur Lewerissa dan Kadis Dikbud James Leiwakabessy dalam mengambil tindakan tegas. **”Ini bukti bahwa Pemprov Maluku serius membenahi tata kelola pendidikan. Kami berharap langkah ini bisa menjadi awal dari perbaikan sistem yang lebih adil dan profesional,”** tuturnya.
Sebagai organisasi guru yang fokus pada peningkatan mutu guru, tidak menutup mata pada hal-hal yang ada kaitannya dengan perjuangan hak serta kesejahteraan guru, IGI Maluku siap mendukung penuh setiap kebijakan yang bertujuan memastikan layanan pendidikan berintegritas bebas dari praktik praktik manipulasi hak dan kewajiban guru berupa pemerasan, suap, karna akan menghambat kemajuan mutu pendidikan di Maluku.
**”Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memastikan guru-guru di Maluku bekerja dengan nyaman dan tanpa tekanan dari praktik-praktik tidak terpuji, khususnya pelayanan yang kaitannya dengan tindakan pemerasan yang merugikan keuangan negara “** pungkas Ode.
Dukungan IGI Maluku ini diharapkan semakin memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang bersih, transparan, dan berkualitas.
**#BersihBersihDikbudMaluku #DukungGuruMaluku #PendidikanBebasPemerasan**
Kendati begitu, banyak pihak berharap pemerintah Hendrik Lewerissa dan Abdulah Vanath harus mengambil langkah tegas, dan jika memungkinkan harus diproses hukum.
“Kalau sekedar dimutasikan dan atau kasi pindahkan, bukan bentuk efek jerah, melainkan menyelamatkan yang bersangkutan, ini artinya patut dipertanyakan, karena jika dilihat dari pola dan gerak indikasi pemerasan seperti demikian bukan hal baru pasti ada indikator keterlibatan pihak lain yang saling melindungi, “ujar sumber ini mengemukakan. Seraya mengandaikan kalau seseorang yang ditempatkan pada Operator Dapodik misalnya, punya peranan yang penting terkait dengan proses mutasi guru hingga pada kenaikan pangkat guru SMA, SMK hingga SLB di sebelas kabupeten kota dan dua kota di provinsi Maluku.
“Saya kira dari sisi jenjang karier; baik Kabid maupun kepala seksi dan atau kepala sub bagian tentu harus berpikir ulang untuk melakukan tindakan sedemikian karena faktor pertimbangan jenjang karier jadi hitungan. Dan apabila yang bersangkutan berani melakukan hal demikian, pasti ada sinyalemen terselubung, soal siapa yang memerintahkan,!? diperlukan penyelidik mendalam, karena guru di Maluku, khususnya pada janjang tingkat SMA, SMK, dan sederajat sekitar kurang lebih tiga ribuan lima ratus sekian. Dan pada saat naik pangkat dan jabatan dan lain-lain tanpa diminta pun pasti ada uang terimakasih dan atau dalam istilah politik, uang Kehormatan, “beber sumber anonim yang dapat dipercaya mengungkapkan.
Dirinya menegaskan diperlukan tindakan proses hukum, tapi kalau sekedar dimutasikan, patut dipertanyakan. (L05)