AMBON, LaskarMaluku.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Ambon menggelar Pagelaran Seni Tari dan Budaya sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi para peserta didik yang mengantarkan sekolah ini meraih BOS Kinerja Prestasi Tahun 2025.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 13 Ambon, Yandiana Tresia Plating, Rabu (25/11/2015).
Plating menyampaikan, pagelaran seni ini merupakan bentuk timbal balik atas dedikasi dan capaian siswa selama beberapa tahun terakhir.
“Ini sebagai ucapan terima kasih kepada pemerintah atas BOS Kinerja Prestasi. Talenta anak-anak kami tampilkan malam ini untuk menyatukan budaya Nusantara. Walaupun berbeda-beda, tujuan kami satu, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di SMPN 13 Ambon,” ujarnya.
Menurutnya, sejak dirinya memimpin sekolah pada tahun 2020 hingga 2023, prestasi siswa terus meningkat. Bahkan, beberapa kegiatan sebelumnya juga mendapat dukungan penuh dari orang tua maupun pihak universitas.
Pada tahun ini, SMPN 13 Ambon menerima BOS Kinerja Prestasi sebesar Rp 50.750.000, sementara anggaran khusus pagelaran seni mencapai Rp 14.250.000.
Acara ini sebagian besar dibantu oleh orang tua siswa. Dukungan mereka luar biasa. Kami di sekolah hanya menjadi jembatan untuk melayani prestasi anak-anak berdasarkan talenta mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, F. Tasso, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap penampilan para siswa
Penampilan mereka sangat bagus. Kostum menarik, gerakannya kompak, dan mereka benar-benar menjiwai setiap tarian. Pagelaran budaya seperti ini memberi warisan nilai yang baik bagi generasi muda,” kata Tasso.
Ia juga mengutip hasil penelitian dari Universitas Pranata Semarang yang menunjukkan bahwa banyak anak Ambon mulai melupakan nilai-nilai pranata adat. Karena itu, pagelaran seperti ini dinilai sangat penting untuk membangkitkan kembali identitas budaya.
Tasso menegaskan, kegiatan seni dan budaya di sekolah memiliki peran strategis dalam membangun toleransi, menghargai keberagaman, dan memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Kebersamaan dan pengapresiasian perbedaan harus menjadi modal sosial bagi generasi saat ini,” pungkasnya. (L06)
