AMBON,LaskarMaluku.com – Universitas Pattimura sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di Kawasan Timur Indonesia, mendapat minat yang cukup besar dari calon mahasiswa baru.
Unpatti yang saat ini dengan status sebagai Badan Layanan Umum (BLU) memberikan atensi serta progres terhadap calon mahasiswa baru yang telah selesai mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer. Dan
hasil seleksi Nasional Berdasarkan Tes tersebut telah diumumkan.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Unpatti Ambon, Prof Dr Dominggus Malle, S.Pt, M.Sc, mengemukakan, Ujian Tulis Berbasis Komputer dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ini, pelaksanaan tes berpusat pada kampus Unpatti yang terletak di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku.
Kendati begitu dalam proses pengusulan dari sebelumnya lima yang diakuisisi hanya empat, yakni UTBK pada Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kabupeten Kepulauan Aru, PSDKU Kabupeten Maluku Barat Daya (MBD), Kota Tual dan Kabupeten Kepulauan Tanimbar (KKT).
Malle akui kalau penerimaan mahasiswa jalur prestasi telah selesai dilakukan pada tanggal 28 Mei 2025 dan giliran pengumuman penerimaan mahasiswa melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau SNBT.
“Jadi kita punya Sub Ujian Tulis Berbasis Komputer pada Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) sebelumnya kita usulkan lima (5), tetapi hanya empat (4) yakni Pusat UTBK PSDKU Aru, pusat UTBK PSDKU MBD, pusat UTBK Tual berlokasi di SMA 1 Tual,. pusat UTBK KKT berlokasi di SMKN 6 Tanimbar, ” Ungkap Prof Dr Dominggus Malle, Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti.
Khusus untuk Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) hasilnya sudah masuk ke pihak panitia hanya saja terkendala lantaran terjadi force majoure kondisi alam yang menyebabkan longsor pada ruas jalan Sawai Saleman (SS) sehingga kaber fiber optic mengalami gangguan.
“Peristiwa alam itu terjadi sebelum UTBK-SNBT dan pusat UTBK Unpatti tidak ambil resiko, kalau kita terima pada hari H pelaksanaan UTBK terjadi gangguan maka korbannya adalah para calon mahasiswa, “ujar Malle.
Warek Malle mengaku, ada 3 orang mendaftar di hari kedua dan ketiga pendaftaran, namun pihaknya relokasi ke pusat UTBK Ambon.
”Jadi total dari kapasitas yang kita miliki sebanyak 5.920 tempat duduk selama pelaksanaan UTBK. Namun yang terisi hanya 3. 472. Artinya bahwa jumlah peserta UTBK dari pusat UTBK Unpatti itu hanya 3.472 yang terisi pelaksanaanya,”jelasnya.
Disebutkan, dalam seleksi UTBK ini ada mekanisme baru. Jadi ada pilihan 1,2,3, dan 4. Diakui, calon mahasiswa bisa memilih satu saja. Kemudian bisa memilih dua, itu untuk pilihan akademik. Sedangkan pilih tiga, satu dari prodi akademik, satu dari vokasi.
“Untuk UTBK 2025 ini, dari 3. 472 yang mendaftar. Maka setelah dilakukan penilaian, total minat prodi Unpatti, di kampus utama maupun PSDKU MBD dan Aru ada tertulis sekitar 5.39. Itu peminat yang mengikuti UTBK dan memilih Prodi Unpatti,”paparnya.
Namun, ingat dia, calon mahasiswa didaerah ini memilih tes di Ambon, tetapi pilihan kampus diluar Maluku. “Ini data base Unpatti yang kami catat pilihan pertama sebanyak 2. 797. Kemudian pilihan kedua ada 2.507. Kemudian pilihan ketiga ada 78 dan pilihan ke 4 ada 9. Jadi totalnya 5.391. Yang lulus. Dari pilihan pertama tadi hanya 1.417. Pilihan kedua yang lulus 674. Pilihan ketiga yang lulus 13 dan pilihan kedua 2,”rincinya.
Malle mengaku, semua ini berbasis perangkingan atau nilai tertinggi. Kemudian penetapan kuota. Dia mencontohkan, Prodi Dokter, kuota yang dimiliki hanya 60 untuk SNBT. Sehingga jumlah yang memilih di Fakultas Kedokteran dirangking. Dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Kemudian dikunci di 60. Jadi rangking 61 kebawah dinyatakan tidak lulus. Itu berbasis nilai UTBK,”bebernya.
Meski begitu, Malle mengakui, dari pelaksanaan UTBK ini ada 5 Prodi dengan tingkat ketaatan tertinggi. “Pertama itu ditempati pendidikan dokter. Rasio 1 berbanding 12. Artinya 1 kursi direbut 12 orang. Kalau yang diterima 60 berarti 60 kali 12, 8 berarti 700-an sekian peminat. Ini cukup tinggi. Tempat kedua adalah teknik perminyakan. Dengan rasio 1 banding 10,2. Kemudian pendidikan farmasi 1 banding 7,3,” jelas Malle.
Kemudian, lanjutnya, ilmu komputer, 1 berbanding 9 dan terakhir pendidikan biologi rasionya 1 banding 6,8. “Jadi ini peminatnya banyak, tapi kuota terbatas. Ternyata nilai tertinggi UTBK yang memilih prodi di Unpatti adalah 700, 39 ada di pendidikan dokter dan yang memiliki skor ini berasal dari pusat UTBK Sumatera Utara. Sementara terendah di Fakultas Kedokteran itu UTK-nya 600, 2. Anak-anak kita yang lulus dan UTBK-nya kurang dari 500 lebih pasti tidak lulus. Yang diterima di Unpatti sebanyak 2.079,”sebutnya.
Diakui, saat ini telah dibuka registrasi ulang. Bagi mereka yang sudah diterima wajib melakukan pendaftaran ulang dan registrasi di Unpatti sampai dengan batas waktu yang ditentukan.
“Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan tidak melakukan pendaftaran ulang maka dinyatakan mengundurkan diri. Ini terkait dengan kuota. Kuota yang dialokasikan SNBT itu minimal 4 persen. Jadi tidak melakukan pendaftaran ulang akan berpengaruh terhadap kuota yang disiapkan jalur mandiri. Jadi wajib mereka melakukan pendaftaran ulang,”tegasnya.
Namun, ingat dia, apabila ada yang pilihannya tidak sesuai dipersilahkan memilih di Mandiri. “Contoh anak-anak kita ingin masuk di Kedokteran, tapi tidak lulus pasti mengejar lagi khan. Silakan. Tapi tetap menggunakan SNBT,”imbuhnya.
Sementara jalur Mandiri di Unpatti akan ditutup 18 Juni 2025 dan pelaksanaan tes dilakukan 20 Juni hingga 26 Juni 2025. Sementara pengumuman dilakukan 30 Juni 2025. “Itu gelombang pertama. Gelombang pertama itu tingkat peminatnya tinggi,”ujarnya.
Dia melanjutkan, ketika selesai pelaksanaan UTBK Mandiri ada Program studi yang kuotanya banyak tapi peminat sedikit.
“Jadi pengumuman dan pelaksanan UTBK mandiri ada Prodi yang kuotanya masih banyak dan belum terpenuhi melalui jalur UTBK gelombang pertama, maka kami akan buka untuk gelombang kedua. Jadi gelombang kedua itu hanya prodi–prodi kuotanya belum terpenuhi. Kami masih membuka kesempatan kepada adik-adik yang tidak lulus pada gelombang pertama memikirkan untuk memilih program studi (prodi) yang lain,” Ingat Prof Malle. (L05)