AMBON, LaskarMaluku.com – Kegiatan Lokakarya Pendidikan Katolik Regio MAM (Keuskupan Makassar, Amboina, dan Manado) resmi digelar di Hotel Marina Ambon, Senin (25/8/2025).
Lokakarya ini menghadirkan berbagai tokoh gereja, pendidik, dan pengurus yayasan pendidikan Katolik dari tiga keuskupan besar di Indonesia Timur.
Acara ini mengusung tema “Implementasi Deep Learning Berbasis Growth Mindset dan Mind Map”, yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan Katolik melalui pendekatan pembelajaran inovatif dan pembentukan karakter siswa.
Dalam sambutannya, Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, menegaskan bahwa pendidikan saat ini tidak hanya berbicara soal kecerdasan intelektual, tetapi juga harus menekankan pada pembentukan karakter dan kecerdasan emosional anak.
“Tantangan pendidikan hari ini tidak hanya soal perkembangan teknologi dan keterampilan, tetapi juga bagaimana membangun karakter anak-anak kita. Kecerdasan intelektual saja tidak menjamin keberhasilan tanpa mental dan karakter yang kuat,” kata Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutannya saat acara pembukaan.
Wattimena juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas keuskupan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Katolik.

Menurutnya, metode pembelajaran yang berhasil di satu wilayah harus bisa dibagikan dan diterapkan di wilayah lain.
“Pertemuan tiga keuskupan ini sangat penting agar metode belajar yang baik bisa ditularkan ke wilayah lain. Dari sini akan lahir rekomendasi-rekomendasi yang luar biasa bagi peningkatan kualitas pendidikan Katolik…,” kata Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.
Ia menambahkan bahwa tantangan bonus demografi 2035 harus dijawab dengan menyiapkan generasi muda yang produktif, berkarakter, dan mampu mandiri.
“Kita harus pastikan bonus demografi 2035 benar-benar menjadi peluang emas, bukan sekadar angka. SDM kita harus handal dan hebat agar siap menghadapi visi Indonesia Emas 2045,”kata Walikota.
Lokakarya ini turut dihadiri Uskup Diosis Amboina, Mgr Seno Ngutra, serta berbagai perwakilan dari Komisi Pendidikan Konferensi Waligereja Indonesia (KOMDIK KWI), Majelis Pendidikan Katolik (MMPK), dan yayasan-yayasan pendidikan Katolik di Indonesia Timur.
Selain membahas aspek teknis pembelajaran, pertemuan ini juga diharapkan menjadi ruang refleksi bersama tentang arah pendidikan Katolik di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi.
“…Hari ini kita dituntut tidak hanya menyesuaikan kurikulum, tetapi juga memastikan kualitas guru terus meningkat agar mereka mampu beradaptasi dengan perubahan. Guru yang hebat akan melahirkan generasi yang hebat pula…,” kata Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.
Wattimena juga berbagi pengalaman pribadi, bahwa anak-anaknya sejak pendidikan dasar hingga menengah pertama bersekolah di institusi Katolik di Ambon. Ia menilai sekolah Katolik unggul bukan hanya dalam fasilitas, tetapi juga dalam pembinaan karakter siswa.
“Saya memilih pendidikan Katolik untuk anak-anak saya karena aman, terjamin, dan menekankan pembentukan karakter. Itu nilai penting yang harus terus dipertahankan…,” kata Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.
Menurutnya, pemerintah daerah berkewajiban mendukung semua inisiatif pendidikan, baik negeri maupun swasta, agar selaras dengan misi peningkatan kualitas SDM Kota Ambon.
“…Pemerintah kota akan selalu berkontribusi positif untuk mendukung kebutuhan sekolah-sekolah di Ambon. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan…,” kata Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.
Lokakarya Pendidikan Katolik ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dengan sesi diskusi, presentasi, dan penyusunan rekomendasi strategis yang akan dibawa ke tingkat nasional. (L05)
